Korban Kecelakaan Lebih Banyak daripada Serangan Bom

KASAT Binmas Polresta Denpasar, AKP Gede Endrawan, saat menyampaikan materi keselamatan di jalan raya pada murid baru di SMK PGRI 4 Denpasar, Kamis (24/7/2025). Foto: ist
KASAT Binmas Polresta Denpasar, AKP Gede Endrawan, saat menyampaikan materi keselamatan di jalan raya pada murid baru di SMK PGRI 4 Denpasar, Kamis (24/7/2025). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Kasat Binmas Polresta Denpasar, AKP Gede Endrawan, menyebut angka korban kecelakaan sangat tinggi. Mengacu pada sebuah data, Endrawan menyebutkan angka korban kecelakaan lebih tinggi daripada korban serangan bom.

‘’Ternyata dari data korban kecelakaan lalu lintas lebih banyak daripada korban akibat serangan bom,’’ kata Endrawan saat menyampaikan materi keselamatan di jalan raya pada murid baru di SMK PGRI 4 Denpasar, Kamis (24/7/2025).

Bacaan Lainnya

Ia menyampaikan, data Korlantas Polri, orang meninggal di Indonesia karena kecelakaan lalu lintas tahun 2019 mencapai 60.000 orang. Per bulan mencapai 5.000 orang, per hari 166 orang, dan per jam 7 nyawa melayang sia-sia di jalan. ‘’Korban bom Bali tahun 2002, mati 202 orang, luka 209 orang. Kesimpulan sederhana, korban kecelakaan lalu lintas ternyata jauh melebihi korban serangan bom,’’ sebutnya.

Endrawan menyebut tingginya angka kecelakaan karena rendahnya kesadaran pengguna jalan. Di sisi lain, menurut Endrawan, tidak adanya pendidikan keselamatan lalu lintas sejak usia dini dari para orang tua.

Ada tiga faktor penyebab kecelakaan, yakni faktor manusia, kendaraan, dan alam. Faktor manusia bisa disebabkan karena mabuk, ugal-ugalan, melanggar rambu lalu lintas. Faktor kendaraan bisa disebabkan karena rem blong atau ban gundul. Sementara faktor alam akibat dari jalan licin dan berlubang.

‘’Karena itu, jangan trek-trekan di jalan raya. Jangan melanggar lampu merah. Gunakan helm saat naik motor, dan jangan naik motor saat mabuk,’’ ujarnya mengingatkan.

Karenanya, lanjut dia, polisi hadir langsung di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Tujuannya guna mengedukasi tertib berlalu lintas dan mencegah kenakalan remaja. ‘’Waktunya ini tepat sekali, tahun ajaran baru kita manfaatkan untuk masuk ke sekolah-sekolah memberikan sosialisasi dan edukasi tentang peraturan maupun etika berlalu lintas sehingga ini bisa dipedomani dan menjadi pembelajaran bagi para pelajar,’’ jelasnya.

Tak hanya itu, polisi juga memberikan sosialisasi tentang masalah kenakalan remaja. Mulai dari aksi balapan liar hingga hal negatif lainnya. ‘’Kita juga ingatkan mereka supaya tidak melakukan hal-hal negatif yang bisa merugikan diri sendiri bahkan orang lain. Karena ada banyak dampak dari semua itu seperti dampak fisik, psikologis, sosial bahkan hukum,’’ ungkapnya.

‘’Mereka semua adalah generasi emas kita, makanya mari jaga mereka dari hal-hal yang tidak kita inginkan terutama terhindar dari kecelakaan lalu lintas sehingga kasus laka lantas yang terjadi kepada para pelajar tidak terjadi lagi,’’ tambahnya memungkasi. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses