Ketua DPRD Bangli Desak Pemerintah Tuntaskan Siswa Tercecer

KETUA DPRD Bangli, I Ketut Suastika. Foto: ist
KETUA DPRD Bangli, I Ketut Suastika. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Penerimaan murid baru untuk tingkat SMA/SMK tahun pelajaran 2025/2026 memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Namun, masih ada sejumlah siswa di Bangli yang belum mendapat sekolah atau masih tercecer. Kondisi ini disesalkan Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika, Selasa (22/7/2025).

Suastika mengaku sempat dihubungi orangtua yang anaknya belum mendapat sekolah hingga saat ini. Padahal dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) telah memilih tiga sekolah sesuai dengan sistem. “Siswa yang tercecer sejatinya telah memilih tiga sekolah yang dituju, tapi di tiga sekolah tersebut mereka yang tidak diterima,” ungkap politisi PDIP tersebut.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Suastika menyampaikan, bagi siswa tercecer diminta menghubungi atau melapor lewat posko pengaduan di masing- masing sekolah yang kuotanya masih tersisa. Dia mencontohkan SMAN 1 Bangli; sekolah favorit ini masih menyisakan kuota sebanyak 21 kursi. Dari jumlah tersebut, lima slot untuk siswa asal Papua yang mengikuti program afirmasi pendidikan menengah. 16 slot ternyata hasilnya baru beberapa yang keluar, sehingga masih ada slot belum terisi. “Kalau masalah ini diserahkan ke sekolah, pasti sudah tuntas,” ujarnya.

Dia menyatakan tidak ingin di tengah situasi dan kondisi SPMB di Bangli yang kondusif, justru timbul masalah. Karena itu dia mendesak agar permasalahan siswa tercecer bisa secepatnya dituntaskan sesuai dengan sistem yang berlaku. Jika ini dibiarkan mengambang, akan berpengaruh terhadap psikis anak-anak tersebut. “Kami mendesak instansi terkait yang menangani masalah SPMB  SMA/SMK agar secepatnya menuntaskan siswa yang masih tercecer,” tegasnya.

Dalam pengisian slot yang tersisa, dia mendesak agar bebas dari titip- menitip anak. Mereka yang diterima adalah siswa yang memang  menyampaikan atau melapor ke posko pengaduan di masing- masing sekolah. ”Jangan sampai nama siswa yang muncul justru yang tidak melapor ke posko pengaduan. Suasana SPMB yang kondusif  jangan sampai ternoda dengan siswa titipan, harus mengacu sistem,“ desaknya.

Selain di SMAN 1 Bangli, di beberapa sekolah juga masih menyisakan kuota, salah satunya di SMAN 2 Bangli. Bahkan di sekolah yang ada di balik bukit Bangli ini, kuota yang tersisa masih banyak. ”Ada beberapa sekolah yang kuotanya belum terpenuhi,” pungkasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses