DENPASAR – Keberhasilan SMP PGRI 3 Denpasar dalam melakukan perubahan mendasar dalam mewujudkan tata kelola persekolahan yang positif di masyarakat akhirnya berbuah manis. Sekolah dengan sebutan keren Spiga ini ditetapkan menjadi satu-satunya satuan pendidikan di Tanah Air, penerima Anugerah Revolusi Mental (ARM) Tahun 2022 dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Penganugerahan ini diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Penyerahan ARM 2022 dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin, serta Menko PMK Muhadjir Effendy dan para Koordinator Program Gerakan (KPG), dari Kementerian PAN RB, Kemenko Marves, Kemenko Polhukam, Kemenko Perekonomian, dan Kemendagri. Penghargaan diserahkan belum lama ini di Hotel Borobudur Jakarta dan diterima langsung Kepala SMP PGRI 3 Denpasar, Ni Made Chandra Widayanti, S.Pd.; bersama Ketua Badan Pelaksana Harian SMP PGRI 3 Denpasar, Dr. I Made Suada, M.M., M.Si.
Menko PMK, Muhadjir Effendy, menjelaskan, Revolusi Mental merupakan gerakan seluruh unsur masyarakat Indonesia dengan mengangkat nilai-nilai strategis, yakni nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong. Dia menerangkan, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) mendorong internalisasi nilai-nilai strategis instrumental revolusi mental pada individu, keluarga, institusi sosial, masyarakat sampai dengan lembaga-lembaga negara.
Menurut Muhadjir Effendy, penghargaan ARM 2022 merupakan bentuk konfirmasi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat atau Komunitas yang telah melakukan perubahan secara nyata, terukur, inspiratif dan berkelanjutan. ARM 2022 diberikan kepada semua pihak yang telah berinisiatif dan telah menjadi pelopor perubahan di tengah masyarakat. ARM 2022 diberikan kepada berbagai kalangan, antara lain pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan maupun masyarakat umum.
Total penerima ARM 2022 sebanyak 40 penerima yang terbagi dalam lima kategori, yaitu kategori pemerintah daerah provinsi; kategori pemerintah kabupaten/kota; kategori lembaga mitra GNRM; kategori tokoh dan lembaga; kategori kedermawanan sosial. SMP PGRI 3 Denpasar adalah satu-satunya satuan pendidikan di Tanah Air yang menerima ARM 2022 kategori lembaga mitra GNRM yaitu Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia.
Kepala SMP PGRI 3 Denpasar, Ni Made Chandra Widayanti, dengan senyum mengembang menerima anugerah ini menyebut, ARM 2022 ini menjadi kado spesial akhir tahun 2022. Pemberian penghargaan Anugerah Revolusi Mental 2022 ini diharapkan Chandra Widayanti; didampingi Waka Kesiswaan, I Made Wendi Karnata, SE.; Waka Humas Cokorda Istri Putri, S.Pd.; dan Waka Sarpras, Drs. I Nyoman Perama, akan mendorong warga sekolah untuk bergerak bersama melakukan perubahan positif dan komprehensif.
SMP PGRI 3 Denpasar dikenal sebagai pelopor ‘Zero Plastic Program’ serta menelorkan berbagai kegiatan meniadakan sampah plastik dan melestarikan lingkungan. Alhasil, program yang diluncurkan pada 2018 oleh Kasek I Made Suada, saat itu telah menuai berbagai manfaat, seperti sekolah yang bebas dari sampah plastik dan lingkungan yang bersih. Keberhasilan Made Suada mengatasi sampah plastik memperoleh pengakuan dari berbagai pihak, salah satunya Tim Kerja Nasional (TKN) Pengurangan Sampah Laut (PSL) Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia. SMP PGRI 3 Denpasar juga menjadi pilot project perwakilan sekolah pada program The Ban Big Five oleh DKLH dan PPLH Provinsi Bali.
Berikutnya, sekolah melakukan digitalisasi terhadap berbagai pelayanan pendidikan yang diberikan kepada siswa, orang tua siswa dan masyarakat yang diberi nama Spiga Smart School. Program digitalisasi sudah diterapkan jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda. Salah satu bentuk digitalisasi adalah kantin digital, perpustakaan digital, pembelajaran digital termasuk media evaluasi secara mandiri secara digital. Artinya, sudah tidak lagi menggunakan kertas.
Ketua Badan Pelaksana Harian SMP PGRI 3 Denpasar, I Made Suada, mengatakan bahwa Revolusi Mental sejatinya ialah ruh dari pendidikan, di mana persoalan-persoalan yang dihadapi dunia saat ini terletak pada bagaimana mental kita berorientasi pada penyelesaian masalah. Dia mengapresiasi semangat guru-guru muda SMP PGRI 3 Denpasar yang memiliki mental tangguh dan kaya ide cemerlang memajukan sekolah.
Suada yang juga Ketua YPLP PGRI Bali ini menegaskan, guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran sentral sebagai aktor penggerak Revolusi Mental untuk mengubah karakter yang fixed mindset ke growth mindset atau cara pikir yang adaptif terhadap segala perubahan yang akan dihadapi. Semua menuntut perubahan, namun melalui Revolusi Mental kita belajar bagaimana harus bergotong royong, sekaligus memiliki kemandirian, dan mengintegrasikan nilai baik lainnya, agar kita bisa melewati berbagai pancaroba perubahan yang ada di dunia ini, karena sejatinya dunia terkoneksi satu sama lain.
Dia setuju, guru harus jadi pelopor, guru harus jadi contoh, teladan, dan kita semua berusaha berjalan ke arah sana. Yakni mencapai Indonesia Emas 2045. tra