DENPASAR – Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak.
‘’Oleh karena itu, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan,’’ lugas Camat Denpasar Timur, Made Tirana, saat membuka sosialisasi pencegahan stunting di Kelurahan Penatih, Denpasar Timur, Minggu (19/2/2023).
Lebih lanjut dikatakan Tirana, stunting yang terjadi pada tahap awal kehidupan atau usia dini dapat menyebabkan dampak merugikan bagi anak, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Khususnya, jika gangguan pertumbuhan dimulai pada 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang dihitung sejak konsepsi hingga usia dua tahun.
‘’Pada dasarnya stunting pada balita tidak bisa disembuhkan, tapi dapat dilakukan upaya untuk perbaikan gizi guna meningkatkan kualitas hidupnya,’’ sebutnya.
Tirana menegaskan bahwa stunting tidak hanya menjadi masalah kesehatan saja tetapi juga berkaitan dengan permasalahan lainnya seperti akses pangan, sanitasi serta pola pengasuhan. Dengan banyaknya hal yang harus menjadi perhatian maka kader PKK harus bisa berperan aktif bersama pemerintah melakukan berbagai langkah pencegahan stunting seperti melalui sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi yang diselenggarakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Warmadewa (Unwar) Kelompok 75 tahun 2023 di Kelurahan Penatih, ini diapresiasi positif Camat Denpasar Timur. Menurut Tirana, dengan optimalisasi pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi anak dan pemberdayaan keluarga dapat membentuk generasi yang sehat.
Koordinator KKN Unwar di Kelurahan Penatih, I Gede Arya Charmorzjant; didampingi dosen pembimbing, Ade Ruly Sumartini, SE.,MM., berharap dengan sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai stunting, penyebab, serta gejalanya sehingga terhindar dari stunting. Sosialisasi menghadirkan narasumber I Kadek Resa Antini, A.Md.Gz, dari Puskesmas II Denpasar Timur.
Lurah Penatih, I Wayan Murda, S.Ag.; didampingi Kasi Pemerintahan, Ketenteraman dan Ketertiban Umum, dan Kebersihan, I Made Larayasa, S.Sos., mengungkapkan, kolaborasi Kelurahan Penatih dengan kampus-kampus di Bali merupakan bentuk komitmen penanganan stunting pada anak-anak di Kelurahan Penatih. Partisipasi kampus dalam hal ini mahasiswa Unwar yang melaksanakan KKN di Kelurahan Penatih juga menunjukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat.
Lurah Wayan Murda, menjelaskan, lewat kegiatan tersebut, kader-kader penanganan stunting Kelurahan Penatih jadi lebih terlatih. Melalui sosialisasi ini, ia berharap para ibu hamil dan ibu menyusui dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan dan nutrisi yang baik untuk diri sendiri dan bayi yang dikandung atau disusui. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya stunting pada anak.
Sosialisasi pencegahan stunting juga dihadiri Ketua LPM Kelurahan Penatih ; I Wayan Nendra; Ketua TP PKK Kelurahan Penatih, Made Mariani Murda; serta diikuti kader PKK Kelurahan Penatih. Saat itu, Camat Made Tirana menyerahkan makanan tambahan bergizi kepada keluarga yang anaknya mengalami stunting di Kelurahan Penatih. tra
