TABANAN – Ketua K3S Tabanan, Rai Wahyuni Sanjaya, menyalurkan bantuan dari Kementerian Sosial bagi masyarakat di Desa Cepaka dan Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Jumat (28/1/2022). Sebanyak enam unit tripod dan kursi roda yang disalurkan kepada enam warga penyandang disabilitas.
Kegiatan sosial ini merupakan program dari Kementerian Sosial, lewat Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Mahatmiya di Kediri, yang bersinergi dengan Dinas Sosial Kabupaten Tabanan.
Turut pula dalam kegiatan tersebut anggota Komisi VIII DPR RI, Kadis Sosial dan P3A Tabanan, Kepala Balai Mahatmiya, Perbekel Desa Cepaka dan Desa Buwit, Ketua TP PKK Desa Cepaka dan Desa Buwit, serta pilar-pilar sosial yang ada di desa.
Pemberian bantuan sosial ini khusus bagi masyarakat yang memenuhi kriteria dan melalui beberapa tahapan, yaitu yang masuk dalam data terpadu kesehatan sosial (DTKS) dan mendapat kunjungan langsung (visit) ke lapangan, serta mendapat pengecekan kelayakan calon penerima oleh dinas sosial.
Rai Wahyuni mengatakan bangga bisa menyalurkan bantuan dalam kegiatan sosial yang terus-menerus dilakukan, meskipun saat ini pandemi masih membelenggu.
‘’Untuk harapan ke depan agar kita bisa terus bersinergi dengan kementerian sosial dan dinas sosial, agar masyarakat bisa lebih banyak yang terbantu. Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat,’’ kata Rai Wahyuni.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan P3A Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan, mengatakan, akan terus berkomitmen untuk berusaha mendapatkan bantuan dari berbagai pihak secara optimal.
”Kami harap, dengan data yang diusulkan masing-masing desa, bisa tetap berkoordinasi dengan balai-balai yang ada di seluruh Indonesia,’’ ungkapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa berdasarkan data, sudah hampir sekitar 1.015 dari 3.044 penyandang disabilitas yang ada di Tabanan sudah terbantu dengan baik.
“Berbagai alat bantu kami berikan, baik itu dari kursi roda, tongkat ketiak, tripod, alat bantu dengar, tongkat sensorik, yang nantinya bisa meringankan beban penyandang disabilitas, agar mereka pun bisa jadi seorang yang mandiri,” tambah Gunawan. gap