POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Denpasar Tahun 2025. Kegiatan dibuka Plt. Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan, Jumat (26/9/2025) di SMPN 2 Denpasar.
Suriawan menyampaikan bahwa festival ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemkot Denpasar terhadap program prioritas Kemendikdasmen dalam pelestarian bahasa dan sastra daerah. Ini sesuai dengan tujuan digelarnya FTBI untuk meningkatkan kemahiran, kreativitas siswa dalam berbahasa, sastra, serta aksara Bali.
Selain itu, lanjut dia guna menumbuhkan rasa bangga, cinta dan percaya diri siswa terhadap kekayaan budaya bahasa, sastra, aksara Bali. Festival ini juga sebagai ajang untuk membangun kerja sama yang baik dalam upaya perlindungan, pengembangan, pelestarian dan pemanfaatan bahasa, sastra, serta aksara Bali.
‘’Dari festival ini diharapkan dapat melahirkan banyak penutur dan penyaji aktif dari generasi muda sehingga bahasa ibu dapat terus dilestarikan,’’ sebutnya.
Ia menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Bali, agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Generasi muda hendaknya memiliki peran untuk terus menjaga eksistensi bahasa daerah sebagai kekayaan bangsa dan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Dijelaskan lebih lanjut dalam hal berbahasa ada istilah “Trigatra Bangun Bahasa” yang berbunyi utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing. Dari istilah itu kewajiban berbahasa Indonesia bukan berarti melarang penggunaan bahasa daerah atau bahasa asing.
Menurutnya keberadaan tiga bahasa tersebut saling memerlukan dan melengkapi kebutuhan masing-masing. “Khusus Festival Tunas Bahasa Ibu ini, kita mengharapkan generasi muda kita lebih memahami bahasa ibu kita, jadi tetap mengetahui bahasa asing tidak melupakan bahasa ibu yang kita miliki,’’ ujar Suriawan.
Karenanya ia menilai, melalui kegiatan festival ini, upaya menjaga eksistensi bahasa ibu dapat dilakukan secara lebih kreatif, terutama di kalangan generasi muda. “Harapan kami, apa yang dilakukan tim revitalisasi bahasa daerah Kota Denpasar bersama Pemerintah Kota dan Balai Bahasa Provinsi Bali dapat semakin memperkuat komitmen pelestarian bahasa dan sastra daerah di Denpasar,’’ katanya.
Selanjutnya disampaikan peserta yang mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu kali ini berjumlah 224 peserta dari siswa jenjang SMP se-Kota Denpasar. Adapun cabang lomba yang digelar yakni lomba matembang sekar alit, lomba ngripta cerpen Bali, lomba ngripta lan ngwacen puisi Bali, lomba bebanyolan tunggal, lomba mesatua, lomba nyurat aksara Bali, lomba pidarta Bahasa Bali. tra