Donasi Banjir Dipatok Nilainya, Komisi I DPRD Bali: Kurang Bijak

Harja Astawa. Foto: ist
Harja Astawa. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Adanya instruksi Pemprov Bali agar para ASN Pemprov Bali dan guru SMA/SMK se-Bali untuk berdonasi korban banjir di Bali, dengan nilai ditentukan, mendapat perhatian anggota DPRD Bali. Anggota Komisi I DPRD Bali, Gede Harja Astawa, menilai instruksi model itu kurang bijak.

“Itu kurang bijaksana. Kenapa? Karena dasarnya harus tulus ikhlas dulu. Juga harus lihat kondisi ASN dulu, terutama golongan yang masih di bawah,” sebutnya saat dihubungi, Kamis (18/9/2025).

Bacaan Lainnya

Menurut Ketua Fraksi Gerindra-PSI ini, niat mulia membantu korban banjir lebih baik diserukan kepada ASN Pemprov dan guru itu agar dengan tulus ikhlas berbagi, membantu masyarakat terkena banjir. Prinsipnya, antara yang membantu dan yang dibantu harus sama-sama ikhlas. “Jadi, (kalau sama-sama ikhlas)  tidak ada rasa terbebani,” ucap politisi asal Buleleng tersebut.

Terkait masalah banjir pekan lalu, Harja minta Gubernur Koster secara jujur harus terbuka mencari penyebab banjir tersebut. Konkretnya dengan segera melaksanakan pemulihan dan perbaikan sungai yang dangkal atau normalisasi sungai. Yang paling krusial adalah solusi masalah penanganan sampah sebagai salah satu penyebab banjir.

“Saya berharap ada kebijakan Gubernur yang sifatnya solutif, bukan emosional. Fraksi Gerindra sejak awal dilantik menyarankan agar segera disediakan mesin pengolah sampah, baik yang organik dan anorganik. Selain dapat mengurai sampah, juga ada manfaatnya,” paparnya.

Lebih jauh Harja menyampaikan, Komisi I DPRD Bali nanti bersama-sama mengawasi dan memantau dana bantuan korban agar benar-benar sampai kepada yang berhak. Pula mereka mendapat secara merata, sehingga tidak ada yang tidak sampai kebagian. “Komisi I sebagai fungsi pengawasan akan mengawasi distribusi ini,” tegas “vokalis” di Komisi I ini.

Khusus untuk Fraksi Gerindra-PSI DPRD Bali, dia mengaku juga bergotong royong untuk membantu korban banjir. Apalagi bencana alam itu benar-benar mempengaruhi perekonomian di Bali, terutama di Kota Denpasar. Seluruh Fraksi Gerindra di kabupaten/kota di Bali juga urunan untuk menyumbang kepada korban, yang disalurkan lewat DPD Partai Gerindra. Dia berdoa semoga musibah bisa segera terhenti dan aktivitas normal lagi.

“Mari tunjukan kepedulian dan empati kepada saudara kita yang tertimpa bencana. Apa yang bisa sumbang, mari sumbang dengan ikhlas, kita yakin dengan karma di Bali,” tandasnya.

Sebelumnya, di media sosial beredar ada instruksi Pemprov Bali kepada ASN dan guru SMA/SMK se-Bali untuk berdonasi bagi korban banjir. Khusus di sekolah, rekapitulasi sumbangan dikumpulkan melalui MKKS masing-masing di bawah kendali Disidkpora Bali. Bagi kepala sekolah dan guru ahli utama dipatok nilai Rp1,25 juta, guru ahli madya Rp1 juta, guru ahli muda Rp500.000, guru ahli pertama Rp300.000. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses