POSMERDEKA.COM, BANGLI – Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Bangli, I Nengah Wikrama, membuka sosialisasi dan pembentukan Sekolah HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) di Bangli, Kamis (25/9/2025). Acara dihadiri kepala SMA/SMK, kepala SMP, dan kepala SD se-Kabupaten Bangli yang memiliki inovasi.
Wikrama memaparkan kondisi Kabupaten Bangli yang kaya budaya, seni, dan tradisi, serta potensi inovasi yang tinggi. Potensi ini dinilai memiliki peluang besar, untuk menjadikan HAKI sebagai pilar pembangunan ekonomi kreatif. Sayang, faktanya masih banyak karya, produk lokal, inovasi teknologi, dan ekspresi budaya tradisional belum didaftarkan atau dilindungi.
“Kondisi ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai HKI. Berkenaan dengan hal tersebut, maka kami menggagas inovasi Gerbang HAKI Bisa sebagai solusi,” kata Wikrama.
Gerbang HAKI Bisa diklaim sebagai solusi fasilitasi perlindungan Kekayaan Intelektual, salah satunya melalui Sekolah HAKI. Sekolah HAKI dirancang sebagai program pendidikan nonformal untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, serta keterampilan pelajar dalam memanfaatkan dan melindungi Hak Kekayaan Intelektual. Sekolah HAKI memiliki empat fungsi, yakni sebagai pusat edukasi, pusat fasilitasi, pusat pengembangan, dan pusat kolaborasi.
Melalui gagasan Sekolah HAKI baru ini, Bangli dipandang dapat menciptakan budaya menghargai kekayaan intelektual menuju kesejahteraan masyarakat yang makmur. gia
