POSMERDEKA.COM, BANGLI – Pemkab Bangli mengambil langkah revolusioner dengan meluncurkan “Gerbang HAKI Bisa” (Gerakan Bangkit Hak Kekayaan Intelektual Bangli Bisa) pada Selasa (14/10/2025). Gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan suatu transformasi strategis untuk menjadikan Bangli sebagai pusat ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual.
Acara peluncuran diselenggarakan secara daring dan luring di Gedung Bukti Mukti Bhakti Kantor Bupati Bangli. Peluncuran tersebut menandai peresmian Centra HAKI dan Sekolah HAKI Bangli, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi dan mengembangkan aset intelektual daerah.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Bangli, I Nengah Wikrama, dalam laporannya menjelaskan, inisiatif ini lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya tingkat kepemilikan HAKI di Bangli. Padahal kabupaten ini memiliki kekayaan alam, budaya, dan kreativitas masyarakat yang tak ternilai harganya. “Permasalahan utama yang kami identifikasi adalah kurangnya pengetahuan, dan kesadaran masyarakat tentang pendaftaran HAKI. Juga belum adanya fasilitas pendukung yang memadai,” sebutnya.
Dia menguraikan, Bupati merilis Peraturan Bupati Nomor 23/2025 tentang Perlindungan HAKI, SK Centra HAKI, dan Sekolah HAKI. Namun, semua itu belum cukup. Bangli membutuhkan gerakan yang lebih masif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, menegaskan, penguatan HAKI adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Peningkatan kepemilikan HAKI adalah fondasi untuk membangun Bangli yang adaptif, produktif, inovatif, dan kompetitif.
Diar membeberkan, potensi di Bangli belum dimanfaatkan optimal. Bangli memiliki segalanya untuk menjadi pusat ekonomi kreatif (ekraf) yang unggul. Namun, belum ada perlindungan memadai terhadap karya cipta. “Gerbang HAKI Bisa” diklaim adalah strategi transformasi ekonomi daerah berkelanjutan.
“Saya berharap gerakan ini mampu membangun ekosistem HAKI yang kondusif, melalui perlindungan, fasilitasi, edukasi, pendampingan, dan pembentukan pusat layanan,” pintanya.
Kepada Tim Centra HAKI, Diar berpesan agar mereka menjadi motor penggerak pembudayaan HAKI, dengan berpartisipasi secara solid, aktif, kolaboratif, inovatif, dan terintegrasi. Pembentukan Sekolah HAKI juga dinilai sangat penting sebagai wadah sosialisasi, edukasi, dan kreasi kekayaan intelektual di kalangan pelajar. Peluncuran “Gerbang HAKI Bisa” adalah langkah awal dari perjalanan panjang. Tantangan ke depan adalah bagaimana memastikan bahwa gerakan ini benar-benar efektif dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian Bangli. gia