POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Satuan pendidikan berperan penting dalam upaya membangun mitigasi bencana sejak dini untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana.
‘’Sebagaimana yang sudah terjadi, pada 10 September 2025, Kota Denpasar diterjang bencana alam banjir. Untuk menghadapi bencana alam banjir tersebut, agar tidak terlalu banyak menimbulkan korban manusia dan menimbulkan kerugian sosial ekonomi, maka perlu pendidikan kebencanaan yang menjadi kebutuhan mendesak,’’ kata Ketua PGRI Kota Denpasar, Drs. I Ketut Suarya, M.Pd., di SMK PGRI 4 Denpasar, Kamis (9/10/2025).
Suarya mengatakan itu di sela-sela penyerahan bantuan atau tali kasih bagi guru anggota PGRI di Kota Denpasar yang terdampak banjir. Sebanyak 53 guru mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK di Kota Denpasar menerima bantuan/tali kasih dari PGRI Kota Denpasar.
Selama ini, menurut Suarya, beberapa sekolah sudah melakukan pembelajaran mitigasi bencana baik yang disampaikan saat guru sedang memberikan materi mata pelajaran maupun dalam kegiatan simulasi di sekolah. Ia mengatakan pendidikan mitigasi bencana bertujuan agar peserta didik dan guru memiliki bekal dalam memitigasi diri, anggota keluarga, dan warga di lingkungan sekitarnya dari ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
‘’Pendidikan mitigasi bencana merupakan upaya preventif atau pencegahan yang dilakukan sehingga dampak bencana yang terjadi tidak separah jika kita tidak memiliki bekal memitigasi diri,’’ ujarnya.
Suarya juga mengajak para guru agar ke depan semakin meningkatkan kualitas lingkungan yang baik. ‘’Karena lingkungan yang aman dan baik, bergantung dari kita sendiri, karena bukan hanya tugas pemerintah tapi tugas kita semua untuk menjaga lingkungan,’’ ujarnya.
Ia juga meminta seluruh lembaga pendidikan utamanya guru terus mengenalkan cara melestarikan lingkungan agar siswa memiliki tanggung jawab kepada lingkungan sekitarnya. ‘’Kepada semua guru jangan bosan-bosan untuk mengenalkan anak pada lingkungan sebagai tanggungjawab bersama menjaga kebersihan dan kelestarian alam,’’ paparnya.
Ketua PGRI Kota Denpasar, I Ketut Suarya, menyerahkan langsung bantuan/tali kasih tersebut didampingi Sekretaris PGRI Kota Denpasar, Ishaq Jafar Nasution, S.Pd., M.M.; Bendahara PGRI Kota Denpasar, Dr. I Ketut Gede Adi Trisna Sugara, S.T., M.Pd., ketua cabang PGRI, serta jajaran anggota lainnya. PGRI Kota Denpasar turut prihatin dan menyampaikan empati yang mendalam.
‘’Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kami menyerahkan bantuan/tali kasih pada guru anggota PGRI Kota Denpasar yang terdampak banjir. Ini adalah bukti nyata bahwa PGRI selalu hadir kapan pun dan dimana pun, untuk saling menguatkan di tengah cobaan. Kegiatan ini menegaskan bahwa di balik bencana, selalu ada harapan yang tumbuh dari kepedulian dan persatuan,” ujar Suarya.
Suarya juga mengapresiasi semangat solidaritas telah diwujudkan oleh satuan pendidikan dan guru yang ikut serta membantu masyarakat terdampak banjir. ‘’Kami melihat kepedulian nyata dari semua tingkatan pengurus. Ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong sebagai nilai dasar organisasi tetap terjaga,’’ ujarnya. tra