POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) menggelar Diklat berjenjang Tingkat Dasar Percepatan Penurunan Stunting melalui Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di satuan PAUD Kota Denpasar tahun 2025. Kegiatan berlangsung selama empat hari mulai Senin s.d Kamis (13-15/10/2025) diikuti 70 peserta dari unsur guru PAUD desa/kelurahan yang belum pernah mengikuti Diklat PPS.
Kadisdikpora Kota Denpasar, Drs. Anak Agung Gede Wiratama, M.Ag., diwakili Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdikpora Kota Denpasar, Ida Ayu Putu Mirah Ulantari, S.Sos., membuka agenda diklat mengatakan, diklat ini digagas oleh Pokja Bunda PAUD Kota Denpasar dalam rangka ikut berperan serta dalam pencegahan dan penuntasan stunting di Kota Denpasar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pendidik PAUD dalam memahami dan menerapkan pendekatan holistik integratif dalam upaya percepatan penurunan stunting.
‘’Kami harapkan melalui kegiatan ini satuan PAUD di Kota Denpasar mampu menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dan mencegah stunting sejak dini melalui layanan pendidikan yang berkualitas dan terintegrasi,’’ ujarnya.
Diutarakan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. ‘’Kekurangan gizi sejak dalam kandungan mengakibatkan pertumbuhan otak dan organ lain terganggu, yang mengakibatkan anak lebih berisiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung. Pertumbuhan otak yang tidak maksimal, juga menyulitkan anak bertanggung jawab atas hidupnya sendiri kelak,’’ ujarnya.
Untuk itulah, sambung Ida Ayu Putu Mirah Ulantari, para pendidik PAUD perlu diberikan pembekalan yang baik terkait dengan stunting disamping pemahaman tentang tumbuh kembang anak usia 0-6 tahun. ‘’Melalui diklat ini, para guru PAUD kami harapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait stimulasi perkembangan anak usia dini usia 0-6 tahun, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal pada anak, terutama di masa seribu HPK (hari pertama kehidupan) serta mengatasi potensi dan dampak stunting pada anak,’’ ungkapnya.
Disampaikan pula, kolaborasi antara satuan pendidikan dengan orang tua melalui kegiatan parenting serta pemenuhan pelayanan esensial di luar pendidikan meliputi Kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan sangat dibutuhkan dalam rangka menciptakan PAUD yang berkualitas. Karenanya, ia meminta narasumber dapat membekali peserta dengan kemampuan memahami, memaknai, dan menerapkan konsep terkait substansi stunting dan percepatan penurunan stunting melalui PAUD-HI di satuan PAUD Kota Denpasar. tra