MATARAM – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP-Nusra) memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok Fast Track Program (FTP) Tahap 2 berkapasitas 2 X 50 MW senilai Rp3,2 triliun beroperasi pada tahun 2022.
Proyek pembangkit yang menyerap lebih dari 900 tenaga kerja ini telah mencapai progres 78,31 persen hingga Januari 2022.
PLTU yang terletak di Desa Padakguar, Kecamatan Sembelia, Lombok Timur, ini merupakan bagian dari program FTP 35.000 MW dan tengah memasuki progres persiapan untuk melakukan boiler hydrotest, proses yang signifikan tersebut direncanakan dapat memperkuat sistem Lombok pada tahun ini.
General Manager PLN UIP Nusra, Josua Simanungkalit, mengatakan, dirinya telah melakukan kunjungan secara langsung untuk memastikan progress Pembangunan PLTU Sambelia sesuai target.
Menurut dia, dalam kunjungannya itu, pembangkit berkapasitas 2 X 50 MW ini akan mendukung penguatan sistem kelistrikan Lombok. Salah satunya juga untuk mendukung kawasan destinasi pariwisata super prioritas, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
‘’Proyek PLTU saat ini sudah mencapai 78,31 persen dan akan beroperasi di tahun 2022. Proyek pembangkit ini juga akan mendukung penguatan sistem kelistrikan Lombok. Ke depan, juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan dunia pariwisata serta ekonomi masyarakat pada umumnya,’’ ujar Josua, Rabu (19/1/2022).
Menurutnya, progress pengerjaan saat ini, meliputi pekerjaan pada boiler, electromechanical (turbin dan generator) dan juga pekerjaan pra pengujian pada instalasi WTP (Water Treatment Plant).
Josua mendaku, salah satu capaian penting dalam progres pengerjaan PLTU Sambelia di tahun 2021 lalu. Yakni, PLN UIP Nusra telah menyelesaikan pekerjaan pembangunan instalasi steam drum lifting atau tangka penampung air pada boiler. ‘’Selanjutnya, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pengujian pada Boiler Hydrostatic Unit -1,’’ kata dia.
Dengan kapasitas total 100 MW, PLTU Sambelia memiliki potensi target produksi listrik tahunan sebesar 735.233 (GWH) dengan peak hour 153.172 (GWH) dan off peak hour 582.052 (GWH).
Josua menambahkan, bahwa pembangunan PLTU Sembelia menghadapi tantangan yang tidak ringan, terlebih lagi situasi pandemi membuat pergerakan progres pembangunan menjadi lebih lambat dikarenakan pergerakan sumber daya yang menjadi terbatas dan terkendala.
‘’Kami mengakui kendala yang kami hadapi. Namun, sinergisitas semua elemen, kerja keras seluruh tim, dukungan segenap stakeholder, menciptakan breaktrough solusi – solusi yang tetap memperkuat energi optimisne kami menyelesaikan pembangunan ini,’’ jelasnya.
Dalam pembangunan proyek ini, PLN UIP Nusra telah memenuhi penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri dengan pencapaian sebesar 24,85 persen hingga akhir tahun 2021 lalu. rul