MOMENTUM hari raya Galungan dan Kuningan, bisa dimanfaatkan sebagai strategis untuk mentransformasikan nilai-nilai agama, budaya, dan karakter pada para pelajar. Libur sekolah serangkaian hari raya Galungan dan Kuningan ini bisa dipakai media aktivitas pelajar di desa pakraman dan juga di banjar untuk menguatkan karakter pelajar dan pemuda. Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, mengatakan hal itu, Senin (17/2/2020).
Menurut Gunawan, libur hari raya Galungan dan Kuningan, mesti berguna bagi anak-anak dalam rangka pendalaman sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Di samping itu, libur hari raya tersebut digunakan untuk mentransfer nilai-nilai agama, budaya dan karakter.
Dengan demikian, anak didik betul-betul mendapatkan pengayaan yang matang tentang ajaran agama yang dianutnya. Demikian juga pengayaan mereka terhadap budaya. ‘’Di samping lewat lembaga sekolah, mereka bisa memperoleh pendalaman itu di lingkungan keluarga dan masyarakat, terutama saat terlibat langsung dalam kegiatan ritual dan budaya. Alangkah indahnya jika liburan dimanfaatkan untuk kepentingan tersebut,’’kata Gunawan.
Ia menambahkan, orang tua harus melibatkan mereka dalam membuat sesajen atau perlengkapan sarana ritual lainnya agar liburan tersebut bermanfaat bagi pemahaman anak-anak tentang nilai-nilai budaya dan agamanya. Orang tua juga diharapkan mampu memberikan penjelasan secara sempurna makna di balik ritual tersebut, sehingga istilah anak mula keto dan gugon tuwon tidak lagi menjadi semacam budaya.
‘’Libur panjang itu tak semata-mata merayakan hari raya, tetapi ada pemaknaan dalam rangka peningktan sradha dan bhakti. Anak-anak juga mesti melibatkan diri secara intensif di lingkungannya masing- masing dalam kegiatan agama dan budaya,’’ ujar Gunawan.
Ini ia sebut, pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, namun juga berlangsung di lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan tak hanya mengejar angka-angka, tetapi juga mengutamakan budi pekerti. ‘’Selama libur hari raya Galungan dan Kuningan hendaknya dimanfaatkan dengan kegiatan positif. Jika pun di banjar-banjar ada kegiatan bazar, itu sangat postif untuk saling bertemu wirasa,’’ ujar Gunawan. Tra