DENPASAR – Kendati Ujian Nasional (UN) sudah tidak menjadi penentu kelulusan siswa, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, tetap mempertahankan pelaksanaan ujian pemantapan UN 2020 untuk jenjang SMP/MTs. Ujian pemantapan diselenggarakan selama dua hari mulai, Senin (9/3/2020) hingga Selasa (10/3/2020).
Kadisdikpora Wayan Gunawan mengingatkan, pihak sekolah untuk menjaga integritas dan menjunjung tinggi nilai kejujuran pelaksanaan ujian pemantapan. Imbauan ini pun tidak hanya ditujukan kepada siswa, melainkan seluruh pihak terkait termasuk guru, pegawai sekolah dan kepala sekolah.
”Berbuat curang hanya membuat rusak mental para anak bangsa. Jika ada kebocoran soal ujian pemantapan, kepala sekolah yang bertanggung jawab. Tak ada gunanya berbuat curang,’’ tegas Gunawan mengingatkan para kepala sekolah saat pendistribusian soal ujian pemantapan, Minggu (8/3/2020) pagi di kantor Disdikpora Kota Denpasar.
Selanjutnya soal ujian pemantapan disimpan di sekolah masing-masing. Sebelum membawa soal ujian pemantapan ke sekolah masing-masing untuk disimpan, para kepala sekolah wajib memandatangani pakta integritas. Lembaran kertas ini berisi pernyataan bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas pelaksanaan ujian pemantapan berjalan berintegritas.
Gunawan didampingi Kabid Pembinaan Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, Drs. AA Gede Wiratama, M.Ag., mengungkapkan, ujian pemantapan diikuti 12.745 siswa dari 76 SMP/MTs negeri dan swasta se-Kota Denpasar. Ujian pemantapan ini masih dilaksanakan untuk melatih kesiapan siswa menghadapi UN pada April 2020.
Agung Wiratama menjelaskan, pada ujian pemantapan ini, mata pelajaran yang diujikan sama seperti pelaksanaan UN. Pada Senin (9/3/2020) diujikan mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika. Sementara pada hari kedua, Selasa (10/3/2020) diujikan mata pelajaran bahasa Inggris dan IPA.
‘’Walaupun UN tidak menjadi penentu kelulusan, melainkan hanya sebagai pemetaan kualitas pendidikan, kami tetap melaksanakan ujian pemantapan UN SMP. Kami ingin siswa benar-benar siap menghadapi UN,’’ kata Agung Wiratama menambahkan.
Perlunya ujian pemantapan sebelum UN, sambung Wiratama, memang sangat dibutuhkan bagi siswa. Hal tersebut untuk melatih agar siswa tak merasa gugup atau canggung saat ujian. Karenanya, menurut Agung Wiratama, ujian pemantapan penting diikuti siswa agar bisa konsentrasi saat mengikuti UN.
Ia juga mengapresiasi langkah sekolah yang proaktif mencari kisi-kisi soal UN 2020 lewat internet. Persiapan berupa menguasai pelajaran yang nantinya bakal diuji dalam UN, baik melalui pembahasan soal-soal, maupun mengikuti dan latihan-latihan wajib dilaksanakan sekolah jika ingin siswa mendapatkan nilai memuaskan dan berintegritas. tra