GIANYAR – Meski perekonomian Bali sedang diguncang akibat isu wabah virus corona, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) sangat mengapresiasi Grand Opening The Garcia Ubud yang menolak wisata murah di Bali. “Kita sangat apresiasi hotel ini dengan fasilitas bintang 5 di tengah isu Corona. Tapi saya yakin akan siap survive (bersaing-red) dengan tidak menjual wisata murah di Bali,” ucap Wagub Cok Ace.
Pasalnya, hotel tampil mewah dan unik ini, bisa menjaga kualitas hotel yang hygine dan sanitasi, begitu juga dengan kualitas makanan dipastikan tetap hygenis. Hal tersebut diakui oleh owner The Garcia Ubud, Yudia Ayu Dewintasari yang menegaskan tidak merasa khawatir akan isu wabah virus corona di Bali, sebab hal tersebut merupakan faktor alam yang harus segera disikapi bersama.
Lanjut Yudia Ayu, Grand Opening The Garcia Ubud di Jalan Raya Silungan, Lodtunduh, Ubud, Gianyar ini, sebagai bentuk partisipasi untuk meramaikan sektor pariwisata, agar makin berkualitas di Bali, khususnya Ubud. Sekaligus juga turut mendayagunakan SDM lokal untuk menjadi tenaga profesional. Sebab untuk bisa mengangkat kualitas SDM lokal Bali, maka pihaknya harus memberikan kesempatan berkarir di The Garcia Ubud.
“The Garcia Ubud merupakan hotel bintang 5 yang memiliki kualitas yang terbaik, dan kami juga bukan hotel yang menjual wisata murah. Sebab SDM kami semuanya profesional dengan kualitas yang sudah memenuhi standar kerja,” ucap Yudia Ayu disela-sela jamuan Cocktail Grand Opening The Garcia Ubud, Sabtu (7/3/2020).
Yudia Ayu menjelaskan, dipilihnya lokasi Ubud karena terpikat oleh pertumbuhan daerahnya sangat cepat, dan unik dan tidak seperti di daerah Kuta, Seminyak yang padat dan wisatawannya sangat suka pesta. Tetapi di Ubud sendiri mempunyai karakter tersendiri, di mana wisatawan di Ubud rata-rata sangat menyukai daerah natural, yoga dan mempunyai spirit yang kuat, sehingga The Garcia Ubud sangat cocok sekali hadir di Ubud.
“Jadi kami sangat yakin bisa mengangkat Ubud sendiri dengan konsep yang kami tawarkan seperti luxury, modern lifestyle dan sentuhan Bali kontemporer. Resort bintang lima ini menawarkan pengalaman menginap yang beda dengan mengedepankan personalized service terbaik dan homey ambiance yang akan membuat tamu merasa nyaman layaknya di rumah,” paparnya.
Sementara itu, Founder The Garcia Ubud, Ir. I Ketut Gede Yudantara mengatakan, hotel ini akan memiliki bisnis tersendiri, seperti halnya Restoran Ksuna memiliki marketing tersendiri, dimana nantinya Restoran Ksuna bisa juga menyerap wisatawan luar. Artinya, wisatawan bisa makan tanpa harus menginap di hotel, sehingga pihaknya menargetkan 45 persen dari revenue hotel.
“Bisnis kami di Hotel The Garcia Ubud sangat beda dengan hotel yang lain, di mana kami memiliki market tersendiri di setiap divisi seperti spa, restoran, hotel mereka mempunyai marketing tersendiri, sehingga diharapkan ada peningkatan target revenue tersendiri,” jelasnya.
Pasalnya, The Garcia Ubud memiliki design unik dan dari segi makanannya pun sudah standar bintang lima. “Jadi hotel ini akan menjadi pilihan wisatan Bali Utara untuk menikmati makanan dengan pemandangan yang persawahan,” ungkap pengusaha nasional asal Desa Lebih, Gianyar itu.
Di sisi lain, Direktur Utama The Garcia Ubud, Tjokorda Alit Darma Putra, SH, menjelaskan fasilitas yang dimiliki Hotel The Garcia Ubud seperti Ground Floor, tur di area, Kids Centre dan Meeting Room yang diperuntukan untuk private event. Selain itu pihaknnya juga memiliki ruang meeting perusahaan dan gathering dengan kapasitas 32 orang.
“Banyak fasilitas yang kami miliki seperti halnya, Garcia Suite Pool Access Kamar suite yang edgy dengan sentuhan tropikal ditemani pemandangan sawah dan akses langsung ke kolam renang utama. The Garcia Ubud juga memiliki fasilitas gym yang dilengkapi dengan peralatan olahraga yang modern,” bebernya.
Dijelaskan, kamar lain yang termasuk dalam tur adalah One Bedroom Villa yang mewah dengan pemandangan sawah dan dilengkapi dengan kolam renang pribadi yang cocok untuk tamu yang sedang merencanakan honeymoon.nan