Tempat Karantina PMI, Jembrana Siapkan Hotel Jimbarwana, Gianyar Siapkan Hotel Maxone

HOTEL Maxone di Pengosekan, Ubud akan dijadikan tempat karantina PMI asal Kabupaten Gianyar. Foto: ist
HOTEL Maxone di Pengosekan, Ubud akan dijadikan tempat karantina PMI asal Kabupaten Gianyar. Foto: ist

JEMBRANA – Sesuai dengan kebijakan Gubernur Bali,kabupaten/kota di Bali mulai menyiapkan fasilitas untuk karantina pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang ke Bali untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemkab Jembrana menyiapkan Hotel Jimbarwana sebagai tempat karantina bagi warga PMI asal Jembrana yang baru pulang. Sementara Pemkab Gianyar menyiapkan Hotel Maxone Ubud dijadikan tempat karantina.

Dengan adanya kebijakan tersebut, pihak Pemkab Jembrana pada Rabu (15/4) melakukan penjemputan 18 orang PMI asal Jembrana menggunakan bus Dinas Perhubungan. Penjemputan ini melibatkan tim berasal dari unsur Satpol PP serta Dinas Perhubungan Jembrana. “Setelah sampai di Jembrana para PMI ini akan langsung ditempatkan di Hotel Jimbarwana,” kataHumas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha, MPH.

Bacaan Lainnya

Menurut Arisantha, kesehatan PMI akan terus dipantau oleh tim kesehatan maupun pengawasan keamanan selama isolasi berlangsung. Kebutuhan makan warga PMI selama menjalani karantina juga sudah disiapkan pemerintah daerah. “Meski hasil rapid test-nya sudah dinyatakan negatif, kami tetap akan cek kesehatannya. Apakah ada keluhan dan lainnya. Kami lakukan sinergi baik dari Gugus Tugas, Satgas Gotong Royong hingga tim dari puskesmas. Termasuk untuk pengawasan keamanan,” jelasnya.

Baca juga :  Sehari, Bali Tambah 272 Orang Positif Covid-19, Meninggal 4, Pasien Sembuh 178

Lebih lanjut dia menjelaskan, alasan pemusatan karantina di hotel agar pengawasan bisa fokus. Termasuk meminimalisasi kontak dengan keluarga maupun kontak dekat lainnya. Hal ini juga untuk meminimalisasi kekhawatiran masyarakat di sekitar apabila proses isolasi/karantina dilangsungkan dirumah masing-masing. Sebelumnya Pemkab Jembrana sudah menyiapkan 2 relawan surveilans di setiap desa untuk mengawasi karantina mandiri PMI dirumah masing-masing. “Relawan surveilans ini tetap kami gerakkan dan berdayakan karena pengawasan tidak hanya dilakukan kepada warga PMI saja. Tapi juga unsur masyarakat lainnya yang tergolong ODP (Orang Dalam Pengawasan, red). Misalnya pendatang dari daerah terjangkit yang masuk di masing-masing desa,” jelasnya.

Update perkembangan Covid-19 Jembrana sampai kemarin ada penambahan data PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang masuk. PDP bertambah sebanyak 4 orang sehingga total PDP di Jembrana tercatat sampai Rabu (15/4/2020) sebanyak 14 orang. Dari 14 orang, 3 orang telah selesai dalam pengawasan, 1  orang melakukan isolasi mandiri, serta 10 orang masih dalam perawatan.

“Penambahan 4 orang itu merupakan warga PMI yang baru pulang. Mereka membawa keterangan positif rapid test yang dikeluarkan pihak kesehatan di tempatnya bertugas. Tiga orang saat ini tengah dirawat di RSU Negara, sedangkan satu orang lagi menjalani isolasi mandiri di luar daerah. Sementara untuk pasien positif Covid-19 jumlahnya tetap 6 orang,” terangnya.

Sementara itu, dari Kabupaten Gianyar dilaporkan, tempat karantina yang disiapkan Pemkab Gianyar di Desa Bedulu, Blahbatuh hanya ada 12 kamar dan dirasa masih sangat kurang. Untuk itu, Pemkab Gianyar menggunakan Hotel Maxone Ubud yang berlokasi di Jalan Raya Pengosekan, Ubud dijadikan tempat karantina Covid-19. Hotel ini dimanfaatkan guna mengantisipasi adanya PMI asal Gianyar yang akan pulang. Hal itu disampaikan Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Rabu (15/4/2020).

Baca juga :  Dirjen Bina Bangda Kemendagri Puji Kerja Cepat Bali Selesaikan Perda RZWP3K

Bupati Mahayastra mengatakan, langkah itu diambil setelah rapat dengan Gubernur dengan Bupati/Wali Kota se-Bali. Saat itu diinfokan akan ada ribuan PMI datang ke Bali dan tiga besarnya berasal dari Gianyar. “Mengantisipasi hal itu dengan sebelumnya kami sudah memiliki (tempat karantina) di Bedulu yang hanya 12 kamar. Jadi, kami menyiapkan diri,” ujarnya.

Mahayastra menjelaskan, para PMI ada yang nerupakan warga Gianyar sehinggaia mencari-cari hotel yang cocok dan mau dijadikan tempat karantina. Akhirnya, ditemukan Hotel Maxone yang ada di Pengosekan Ubud. “Maxone hotel bintang tiga, tapi terasa bintang empat yang sudah bisa dilihat kamarnya nyaman, mereka dapat beraktivitas. Dan sebentar lagi kamiakan cari yang lain lagi. Karena dari 60 kamar yang ada di sana saja sudah terisi 29 orang Gianyar dari bebagai kecamatan,” ungkapnya.

Selain menyiapkan tempat isolasi, Pemkab Gianyar juga akan rutin mengecek para PMI yang dikarantina tersebut. “Yang dirawat di sana adalah mereka yang sehat dan sesuai aturan protokoler wajib dikarantina selama 14 hari. Ini APBD murni, anggran untuk penanganan Covid sekaligus hotel. Kalau ada hotel atau pengusaha lokal siap menerima, ayo gotong royong,” imbuhnya.

General Manager Maxone Hotel Ubud, Herna Lee, menjelaskan, dari 66 kamar yang ada diberikan 60 kamar untuk PMI, sedangkan dua kamar untuk tenaga kesehatan. Kerjasamanya mulai kemarin. Ia mengaku sempat ada kekhawatiran menjadikan hotelnya tempat karantina, namun kemudian hal itu sudah dipertimbangkannya dengan baik.

Baca juga :  Isi Sensus Penduduk Daring, Ini Caranya

“Toh juga sudah ada beberapa aparat dan tim kesehatan. Sedangkan karyawan sementara kebetulan ada dirumahkan, dengan adanya program ini saya meliburkan semua karyawan. Semoga teman-teman pemilik hotel yang lain juga terketuk hati kiranya bisa membantu karena ini kemanusiaan. Semoga wabah ini bisa cepat selesai,” pungkasnya. 024/011

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.