DENPASAR – Selain tetap menjalankan tahapan sosialisasi pilkada, jajaran KPU diminta berpartisipasi aktif untuk berperan menekan penyebaran wabah Covid-19. Pesan dari KPU RI diutarakan anggota KPU Bali, Gede John Darmawan, ke jajaran KPU seluruh Bali saat teleconference meminjam tempat di KPU Denpasar, Senin (30/3/2020).
“Kita memakai isu Covid-19 untuk ikut sosialisasi mengajak masyarakat di rumah saja, dan rajin cuci tangan. Ajak masyarakat berpola hidup bersih dan sehat,” serunya.
Karena ada imbauan pemerintah untuk distansi fisik, sebutnya, sosialisasi jalan terus dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook dan website KPU. Sosialisasi dimaksud yang utama adalah pilkada sejauh ini tidak ada penundaan, dengan pencoblosan masih tanggal 23 September 2020. Wacana yang ada di Jakarta masih sebatas memundurkan tanggal pencoblosan, dan itu masih dibahas KPU RI dengan Komisi 2 DPR RI. Hanya, bagaimana hasilnya masih belum diputuskan. Karena itu pula dia mengingatkan agar jajaran KPU yang akan pilkada tetap bergerak sesuai agenda kerja yang dibuat.
Untuk penanganan Covid-19, jajaran KPU disilakan membuat kreasi masing-masing menggunakan video atau grafis. Yang penting pesan itu bisa mudah dicerna dan diterima masyarakat secara umum. “Intinya ke proses edukasi masyarakat,” tegasnya.
Disinggung soal sosialisasi, Ketua KPU Denpasar, Wayan Arsajaya, mengaku sejalan dengan arahan tersebut. Dia merancang konten sosialisasi untuk edukasi pemilih terkait pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih. Juga cara dan syarat untuk menjadi pemilih. Hanya, dia tidak merinci bagaimana konsep yang akan dibuat dan diamplifikasi ke publik tersebut.
Di sisi lain, karena komisioner kerja dari rumah, yang tetap dijalankan sampai sekarang yakni pemetaan TPS, penyisiran data pemilih yang tidak memenuhi syarat. Misalnya pemilih yang sudah meninggal, pemilih ganda, sudah pindah alamat dan sebagainya. “Hal-hal seperti itu bisa dikerjakan dari rumah oleh kami,” tegasnya. hen