KARANGASEM – Sebagai ungkapan tali kasih menjelang perayaan Nyepi dan memasuki bulan suci Ramadhan, Bupati Karangasem, I Gede Dana, menyerahkan bantuan 573 paket sembako kepada petugas kebersihan dan pertamanan Dinas DLHKP Karangasem, Jumat (17/3/2023).
Pada kesempatan itu pula, Dana menekankan agar sampah diolah di sumbernya. Menurunya, selama ini Pemkab Karangasem memberi perhatian penuh terhadap para tenaga kebersihan yang terkenal dengan nama Pasukan Kuning. Sebab, peran mereka sangat penting dalam menjaga kebersihan, keasrian dan kesehatan lingkungan kota.
Para tenaga kebersihan ini disebut garda terdepan, yang bersentuhan langsung dengan busuknya aroma sampah yang dibuang masyarakat. Lebih jauh dipaparkan, peningkatan volume sampah setiap hari serta ancaman overload TPA Butus, menjadi masalah serius yang saat ini tengah dicarikan solusinya oleh Pemkab Karangasem.
Tidak hanya Karangasem, jelasnya, penanganan sampah juga jadi masalah serius yang dihadapi kabupaten lain. Karena itu diperlukan langkah cepat dan tepat untuk penangananya, selain memang membangun kesadaran masyarakat sangat penting dalam pengolahan sampah berbasis sumber.
Artinya, beber Dana, sampah yang dihasilkan oleh masyarakat harus diolah dan ditangani sendiri oleh yang bersangkutan. Setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan, setiap warga semakin banyak menghasilkan sampah.
“Kalau dulu sampahnya banyak organik sari daun-daunan, tapi seiring perkembangan zaman, jenis sampahnya juga sudah berbeda yakni sampah plastik yang sangat susah untuk terurai. Bahkan butuh waktu hingga ratusan tahun untuk terurai, dan susah didaur ulang,” terangnya.
Untuk itu dia mengimbau masyarakat untuk mengurangi sampah dari bahan yang susah didaur ulang, dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik. Nanti pemerintah akan mengintensifkan pengolahan dan pemilahan sampah di sumbernya.
“Warga yang menghasilkan sampah, wajib mengelola dan menangani sendiri sampahnya. Jadi, kita sama-sama mengimbau agar masyarakat bisa mengurangi penggunaan sampah yang sulit didaur ulang,” pesannya.
Setiap orang atau warga, banjar atau desa, tentu rumahnya, lingkungan banjar dan desanya tidak mau dikotori oleh sampah. Di sini pentingnya kesadaran mengolah sampah di sumbernya. Siapa menghasilkan sampah, maka dia sendiri yang harus menangani.
Menurut Dana, sampah organik bisa dibuang di tempat pembuangan sampah pribadi di rumah. Sementara sampah plastik bisa dikumpulkan dan dijual ke pengepul barang bekas atau dibawa ke bank sampah.
Di daerah lain, penanganan sampah dulunya berbasis desa, tapi sekarang sudah berbasis banjar. “Ke depannya penanganan sampah akan berbasis lingkungan atau berbasis rumah tangga,” pungkasnya.
Dalam penyerahan paket sembako itu turut hadir Wakil Bupati Wayan Artha Dipa, dan para kepala OPD di lingkungan Pemkab Karangasem. Bantuan bersumber dari APBD Karangasem itu berisi beras 15 kg, minyak goreng, gula dan kopi. nad