POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menegaskan bahwa kawasan Sanur merupakan jantung perekonomian Kota Denpasar, dengan kontribusi sekitar 32 persen terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp2 triliun. Karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dan merawat Sanur sebagai destinasi wisata unggulan Bali.
Hal tersebut disampaikan Jaya Negara saat membuka Sanur Village Festival (SVF) ke-18 Tahun 2025, yang ditandai dengan penyiratan tirta segara di Pantai Muntig Siokan, Sanur, Jumat (7/11/2025) malam.
Rangkaian pembukaan SVF diawali dengan Sundown Jazz Suci Siren Session 1, dilanjutkan dengan Opening Moment Garapan Kirana Kirani Bumi Bajra (Guna Dusun), serta penampilan Suci Siren The Voice Fashion Show, Bali Guitar Mob feat Bagus Netral, Zat Kimia, Pongki Barata feat Fatur, dan Joni Agung & Double T.
Acara turut dihadiri Wakil Gubernur Bali Periode 2018–2023 Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang juga Ketua PHRI Bali, Sekda Kota Denpasar I.B. Alit Wiradana, anggota DPRD Provinsi Bali A.A. Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Mariana Wandira dan Made Oka Cahyadi Wiguna, jajaran Forkopimda, serta para konsul jenderal dari Tiongkok, Malaysia, dan Ukraina.
Dalam sambutannya, Jaya Negara menekankan bahwa Sanur bukan sekadar destinasi wisata, tetapi simbol vitalitas ekonomi dan budaya Kota Denpasar. “Kalau diibaratkan tubuh manusia, Sanur adalah jantungnya Kota Denpasar. Kalau ingin jantung ini baik, tentu kita harus jaga dan kita rawat dengan baik. Karena itu, semua pihak — pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, hingga pemerintah pusat dan provinsi — harus berkolaborasi menjaga Sanur,” tegasnya.
Pemerintah Kota Denpasar, lanjutnya, terus menaruh perhatian serius terhadap pengembangan kawasan Sanur melalui berbagai terobosan, seperti penataan jogging track, perbaikan jalan dan drainase, serta pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) untuk menata kabel udara agar lebih rapi dan aman.
“Saat ini kami sedang memperbaiki area di depan Danau Tambingan, termasuk jogging track dan penataan kabel bawah tanah. Mohon dukungan masyarakat agar tertib, termasuk tidak parkir sembarangan di jalur tersebut, karena kami telah menyiapkan transportasi listrik keliling di sepanjang Sanur,” jelas Jaya Negara.
Festival Sebagai Wadah Kolaborasi dan Edukasi
Terkait pelaksanaan Sanur Village Festival ke-18 yang mengusung tema “Guna Dusun”, Jaya Negara menyampaikan apresiasinya. Tema tersebut diambil dari karya Ratu Pedanda Made Sidemen, seorang sastrawan, budayawan, dan undagi terkemuka asal Sanur.
“Makna Guna Dusun mengajarkan bahwa jika kita tidak memiliki sawah untuk ditanami, maka tanamilah diri kita dengan ilmu pengetahuan agar menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat. Pesan ini sangat relevan dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Denpasar,” ungkapnya.
Sementara itu, Chairman Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, menyampaikan bahwa SVF ke-18 berkolaborasi dengan Bali Rockin Blues Festival, sebagai simbol semangat adaptasi dan inovasi masyarakat Sanur. “Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga ruang kolaborasi yang bermakna bagi dunia pariwisata dan masyarakat Bali,” ujarnya.
Menurutnya, keberlangsungan festival selama 18 tahun tidak lepas dari dukungan seluruh elemen — mulai dari pelaku pariwisata, komunitas kreatif, hingga pemerintah — yang menjaga semangat gotong royong khas Sanur. “Tema Guna Dusun diharapkan menginspirasi masyarakat untuk terus berkarya dan menjaga keseimbangan antara adat, budaya, dan pariwisata. Pariwisata harus memberi guna bagi masyarakat Sanur,” tutupnya. rap
























