BANGLI – Sulit disangkal bahwa masuknya virus Corona ke Indonesia telah menyebabkan kecemasan di masyarakat. Hal ini sangat berpotensi menimbulkan stres maupun depresi warga. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak Rumah Sakit Jiwa Pusat (RSJP) Bangli telah menyiapkan langkah antisipasi dengan menyiapkan tim dokter yang siap memberikan layanan kepada masyarakat yang terdampak Corona. Masyarakat bisa melakukan konsultasi via telepon (hotline). Hal tersebut dipaparkan Direktur RSJP dr. Dewa Gede Basudewa, Sp.KJ, saat ditemui, Selasa (17/3/2020).
Basudewa mengungkapkan, layanan via telepon ini mulai diterapkan mulai setahun lalu. Jadi masyarakat bisa mengakses RSJP, baik menyangkut pelayanan, tentang pasien atau konsultasi kesehatan bisa melalui Facebook, Instagram (IG) atau WhatsApp (WA). ‘’Layanan ini kita buka setahun lalu, dan kita masih melakukan berbagai pembenahan, baik sumber daya manusia maupun peralatannya,’’ ujar Basudewa.
Disebutkan, layanan ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan RSJP Bangli kepada masyarakat. Sementara berkaitan dengan mewabahnya kasus Corona, maka layanan ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang terdampak dari merebaknya kasus tersebut. Seperti stres maupun depresi yang disebakan oleh sejumlah hal seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) atau rasa stres oleh rasa ketakutan yang berlebihan atas merebaknya Corona tersebut. ‘’Intinya kita telah siap melayani warga yang jiwanya terganggu oleh merebakya kasus Corona ini. Layanan kita bukan 24 jam,” ungkapnya.
Basudewa menyebutkan, virus Corona ini tergolong baru dan hingga sekarang belum ditemukan vaksinnya. Dimana, penyakit ini hanya bisa dihindari dengan berperilaku hidup bersih. Namun hal ini, juga masih memungkin orang terinveksi oleh virus lantaran penyebarannya bisa melalui sejumlah media.
Jadi hal ini, bisa menimbulkan setres di masyarakat, apalagi ditambah dengan makin luasnya informasi melalui media sosial, yang belum tentu kebenarannya. ‘’Untuk mengurasi rasa stres ini masyarakat jangan mengakses berita-berita yang menakutkan. Lebih baik perbanyak mengakses tata cara pencegahannya dan lebih banyak berdoa,’’ sarannya.
Basudewa mengatakan, pasien yang datang masih kebanyakan pasien umum atau pasien yang menjalani rawat jalan. Namun tidak tertutup kemungkinan nanti akan ada pasien efek Corona ini, terutama terhadap kejiwaan masyarakat Bali. Untuk itu langkah antisipasi telah dilakukan.
‘’Kalau ada masyarakat yang mengalami kelainan kejiwaan sebagai dampak meningkatkan setresor, seperti susah tidur, badan terasa sakit serta sakit kepala, silahkan konsultasi ke RSJP. Jangan setelah parah baru dibawa ke sini,” pungkasnya. gia