JAKARTA – Presiden National Olympic Committe (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan 31 atlet berpotensi bisa tampil pada Olimpiade Tokyo 2020.
“Di 2016 ketika saya menjadi CdM Olimpiade, kita hanya membawa 28 orang atlet. Di Tokyo kita bisa lebih dari itu. Hari ini mungkin potensi bisa 31, mungkin bisa lebih,” kata Raja Sapta di Hall FX Sudirman, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Ia bertekad semaksimal mungkin mengirimkan lebih banyak atlet pada pesta olahraga terakbar itu. Saat ini sejumlah cabang olah raga sudah mengantongi tiket Olimpiade seperti bulu tangkis, menembak, atletik, penahan, dan angkat besi.
Beberapa cabang olah raga lain pun tengah mengikuti kualifikasi seperti tinju, dayung, skateboard, sepeda, dan sejumlah cabang lainnya, demi mendapat tiket lolos ke olah raga multievent terbesar di dunia tersebut.
Namun yang menjadi kendala, kata dia, adanya perubahan venue baik untuk kualifikasi maupun pemusatan latihan akibat wabah virus corona. Ia mencontohkan tinju awalnya digelar di China namun harus dipindah ke Oman dan kembali dipindah di Jordania.
Perpindahan venue itu merugikan dari sisi anggaran. Maka dari itu, ia meminta Kemenpora untuk kembali menyesuaikan penganggaran sesuai kebutuhan cabang olah raga akibat dampak wabah virus corona.
“Faktor ini juga saya harap pengertian pihak Kemenpora karena perencanaan penganggaran pasti berubah dan harus menyesuaikan. Kalau berangkat ke negara yang terdampak corona pasti dialihkan,” kata Raja Sapta, seperti dilansir dari antaranews.
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali berharap jumlah atlet yang tampil di Tokyo melebihi jumlah kontingen di Olimpiade 2016 dengan 28 atlet. Saat ini, kata Zainudin masih ada 91 atlet dari 15 cabang olahraga yang berburu tiket ke Olimpiade 2020.
Menurut dia, target di Olimpiade Tokyo baru akan ditentukan akhir Mei 2020. Ia menyebutkan tiga cabang olahraga berpeluang menyumbang medali yakni bulu tangkis, angkat besi, dan panahan. “Target medali akan ditetapkan setelah cut off poin dan drawing Olimpiade,” kata dia. (yes)