Petugas Pengisi ATM Positif Covid-19

Ilustrasi. Foto: net
Ilustrasi. Foto: net

GIANYAR – Seorang warga Desa Guwang, Sukawati, diinformasikan positif terpapar Covid-19. Warga berjenis kelamin laki-laki yang berusia 45 tahun ini, melakukan tes cepat (rapid test) pada 21 April 2020 dan real time PCR (swab) Jumat (24/4/2020). Kedua tes ini menunjukkan hasil positif Covid-19.

Kini, pasien menjalani perawatan di RS PTN Udayana, Kuta Selatan, Badung. Sementara 15 anggota keluarganya kini menjalani karantina mandiri di rumahnya di Desa Guwang. Hal itu diungkapkan Ketua Satgas Gotong Royong Desa Adat Guwang, I Ketut Karben Wardana, Minggu (28/4/2020).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dikatakanya, adanya satu warga yang positif Covid-19 ini, diakui sempat membuat kaget. Terlebih pasien bukan seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau wilayah yang terpapar virus. “Pasien bukan PMI, hanya warga lokal biasa,” jelasnya.

Karena bukan PMI, Tim Satgas pun tidak bisa memprediksi dimana dan kapan pasien terpapar virus. Hanya saja, pasien yang bekerja di perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang distribusi uang, pengisian ATM cabang Bali ini diduga terpapar saat mengisi uang di mesin ATM. “Mungkin saja, karena ATM termasuk tempat yang rawan juga. Tapi kami tidak tahu pasti tentang itu,” tegasnya.

Baca juga :  Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kota Denpasar Capai 97,17 Persen

Pasien pun termasuk pekerja yang tidak bisa Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah. Justru, pasien tetap harus bekerja keliling mendistribusikan uang ke mesin ATM. ‘’Yang bersangkutan masih tetap bekerja sebelum mengeluh sakit,” jelasnya.

Diungkapkannya, dari sepengetahuan satgas, pasien awalnya diduga mengalami gejala demam berdarah. “Ada sekitar seminggu lalu, mengalami demam dikira awalnya DB. Dikirim ke RS Payangan,” terangnya.

Karena dalam situasi pandemic Covid-19, terhadap pasien dilakukan tes cepat dengan hasil positif. Berdasarkan hasil tes cepat itulah pasien di rujuk ke RS PTN Udayana untuk mendapatkan penanganan Covid-19. ‘’Kemarin hasil tes swabnya keluar, positif. Kemudian ada laporan ke relawan Satgas,” jelasnya.

Berdasarkan laporan tersebut, Satgas Desa mengeluarkan surat pemberitahuan per Sabtu (25/4/2020). Dalam surat tersebut disampaikan beberapa hal. Pertama, terhadap keluarga pasien beserta seluruh orang yang berada di lingkungan pekarangan rumahnya, dilakukan karantina mandiri selama 14 hari kedepan.

Serta akan dilakukan tes cepat bagi seluruh keluarga tersebut. Kedua, kepada seluruh masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi imbauan pemerintah. Di antaranya wajib mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, menghindari kerumuman (jaga jarak minimal 2 meter), dan mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan pembersih tangan sesering mungkin.

Ketiga, kepada warga masyarakat yang merasa pernah kontak langsung dengan pasien dalam kurun waktu dua minggu terakhir diminta agar melaporkan diri kepada Relawan Desa Lawan Covid-19 Desa Guwang atau Satgas Gotong Royong Pencegahan Covid-19 Berbasis Desa Adat.

Baca juga :  Libatkan Komunitas Masyarakat untuk Sosialisasi Pencegahan Covid-19

Untuk kondisi keluarga pasien, dikatakan saat ini telah menjalani karantina mandiri di rumahnya. Pasien tinggal bersama seorang istri dan tiga orang anak, serta 3 KK lain dalam satu pekarangan. Total ada 15 orang keluarga yang ada dalam satu pekarangan. “Siang tadi (kemarin) Dinkes Gianyar sudah melakukan pendataan. Satgas Desa inisiatif untuk memfasilitasi kebutuhan sehari-hari keluarga ini selama 14 hari masa karantina,” jelasnya.

Sebagai upaya pencegahan agar anggota keluarga tidak keluar rumah, gang depan rumah pasien dijaga sejumlah pecalang. “Ada minimal dua pecalang yang kami tugaskan melakukan pemantauan, agar tidak ada yang keluar rumah. Ini demi kebaikan warga desa juga agar virus tidak menyebar semakin luas,” ujarnya.

Sedangkan untuk tes cepat terhadap keluarga pasien, menurut informasi yang diterima dari Dinkes akan dilakukan Senin (27/4/2020) atau Selasa (28/4/2020). Pihaknya berharap, satu keluarga ini terbebas dari paparan virus. “Ya mudah-mudahan hasilnya negatif,” pungkasnya. 011

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.