Penekun “Ilmu Leak” Asal Bangli Berpulang

I Made Tedja, anak kedua Jero Mangku Tedja. Foto: ist
I Made Tedja, anak kedua Jero Mangku Tedja. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Salah seorang seniman Calonarang dan penekun spiritual di Bali, I Made Linggih atau dikenal dengan julukan Jero Mangku Tedja Kandel, berpulang pada usia 111 tahun, Kamis (6/6/2024) lalu. Dia di-aben di SetraDesaBangbang pada Senin (10/6/2024).

Mangku  Tedja juga dikenal dengan ilmu pengleakan ke orang-orang yang belajar ilmu kebatinan. Namun, ilmunya tidak  digunakan untuk menyakiti orang, namun justru sering untuk mengobati orang yang menderita berbagai penyakit. Mulai dari penyakit ringan sampai berat seperti kanker. Demikian dikisahkan anaknya, I Made Tedja (71).

Bacaan Lainnya

Mangku Tedja merupakan warga Desa Bambang, Kecamatan Tembuku yang lahir tahun 1913. Nama Tedja diambil dari nama anaknya, I Made Tedja, agar penyamarannya untuk membalas dendam saat dia sempat meninggal karena diserang secara spiritual oleh dua orang tak dikenal, tapi dihidupkan kembali oleh kakeknya. Untuk membalas dendam, Mangku Tedja belajar ilmu spiritual dari ayahnya. “Kalau orang di Desa Bangbang, dibilang tokoh pengleakan,” kisah Made Tedja saat ditemui di rumah duka.

Made Tedja menuturkan, ayahnya menekuni ilmu kediatmikan sejak tahun 1953, atau saat berusia 40 tahun. Mangku Tedja mendalami ilmu pengobatan tradisional Bali sekitar tahun 1970, dan tak terhitung orang sakit yang ditangani. Ada dari Bali, luar Bali, bahkan luar negeri.

Baca juga :  Secara Nasional, Pasien Sembuh Naik 1.254, Angka Meninggal Terus Melemah

Disinggung apakah ada pesan terakhir, Made Tedja menyebut tidak ada pesan khusus dari almarhum. Namun, jauh-jauh hari sebelum berpulang, almarhum sempat berpesan agar lontar yang disimpan dijaga dengan baik.

“Tolong selamatkan apa yang Bapak punya. Ada buku-buku, ada lontar, itu jangan sampai hilang, apalagi lontar itu merupakan warisan leluhur. Jika ada hilang, Bapak sangat sedih kalau sampai warisan itu tidak dipelihara dengan baik,” tuturnya menirukan pesan almarhum. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.