BULELENG – Peristiwa berdarah terjadi sehari sebelum hari raya Kuningan tepatnya pada Jumat (28/2/2020) malam di SPBU Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng. Bentrok yang melibatkan dua kelompok pemuda dari Desa Giri Emas dan Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan itu membuat satu orang mengalami luka parah dari pemuda Desa Bila.
Menurut informasi yang diterima, salah satu warga yang mengalami luka parah akibat bentrokan berdarah ini bernama Gede Arca. Korban Arca ditusuk oleh seorang pemuda dari Desa Giri Emas bernama Kadek Rusdi Agustina alias Wus (34). Korban mengalami luka tusuk pada bagian perut hingga ususnya keluar.
Bentrokan berdarah yang melibatkan dua pemuda beda desa ini bermula dari persoalan rebutan cewek kafe berinsial Ang. Awalnya antara Wayan Sudiksa (31) alias Ogoh, warga Banjar Dangin Yeh, Desa Giri Emas sedang berada di kos pacarnya yang sehari-hari bekerja sebagai weitress di salah satu tempat hiburan malam di wilayah Kelurahan Penarukan, Buleleng, didatangi oleh lima orang pria.
Kemudian terjadi cekcok mulut antara Ogoh dengan lima orang yang tiga orang diketahui bernama I Gede Arca, Komang Pujayasa, dan Gede Adi Darmawan yang merupakan warga Banjar Kanginan, Desa Bila. Mereka menanyakan tentang siapa pacar Ang yang sesungguhnya. Seketika Ang mengajak Ogoh untuk masuk ke kamar kos agar tidak meladeni lima orang tersebut.
Mereka berlima pun pergi. Tak sampai disitu, Ang kemudian menerima SMS bernada tantangan di HP miliknya. Tantangan itu kemudian disanggungi oleh Ogoh. Ogoh langsung pulang ke rumahnya. Tiba di rumah, Ogoh kembali menerima SMS bernada tantangan. Akhirnya mereka sepakat bertemu di SPBU Giri Emas yang saat itu dalam kondisi gelap karena sudah tutup.
Sampai disana terjadilah keributan. Keributan tersebut didengar oleh Kepala Dusun Dangin Yeh, Mertadana yang mendatangi lokasi. Bermaksud melerai, Kadus Mertadana malah ikut kena jotos. Hingga akhirnya kelompok pemuda dari Desa Bila lari setelah dikejar sejumlah warga yang tak terima karena Kadus mereka dipukul.
I Gede Arca yang lari ke arah timur tanpa sadar dikejar oleh Kadek Rusdi Agustina alias Wus. Saat itu Wus sudah menyelipkam taji di tangan kirinya sembari mengejar menggunakan sepeda motor Honda Supra DK 2011 VH. Sampai di depan Rumah Sakit Pratama Giri Emas, korban berhasil dihentikan. Lalu Wus secara membabi buta menyerang hingga Arca tersungkur bersimbah darah.
Melihat korbannya tersungkur, pelaku Wus langsung tancap gas mencuci tangan berlumuran darah di Balai Banjar Dangin Yeh. Korban Arca pun langsung dilarikan ke RS Pratama Giri Emas. Untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif, korban kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng untuk dilakukan tindakan operasi.
Dari hasil pemeriksaan diketahui korban Arca mengalami luka pada tangan kiri dan perut dengan kedalaman kurang lebih 30 centimeter. “Kondisi pasien kini masih dirawat intensif pasca menjalani operasi. Tensi, nadi, dan suhu stabil,” kata Kasubbag Humas RSUD Buleleng, Ketut Budiantara.
Jajaran Unit Reskrim Polsek Sawan yang menangani peristiwa berdarah ini langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan. Beberapa orang saksi dimintai keterangan. Dari keterangan beberapa orang saksi, pelaku penusukan mengarah kepada Kadek Rusdi Agustina alias Wus. Pelaku diamankan polisi tanpa perlawanan.
Terungkap,Wus menusuk Arca menggunakan taji yang sempat dibuangnya usai kejadian tersebut. Pelaku nekat menusuk korban secara membabi buta karena merasa geram korban Arca telah memukul Kadus Mertadana yang notabene adalah pamannya, yang awalnya Mertadana hendak melerai bentrokan tersebut.
Dikonfirmasi seizin Kapolres Buleleng, Kapolsek Sawan, AKP Gusti Kade Alit Murdiasa, mengatakan, pelaku Wus saat ini sudah diamankan dan masih dimintai keterangan. “Pelaku penusukan sudah kami amankan untuk menjalani proses penyidikan. Korban masih dirawat di RSUD dan kami masih berusaha memintai keterangan korban,” terangnya. 018