DENPASAR – Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gunawan, memantau khusus pelaksanaan hari pertama pemantapan Ujian Nasional (UN) SMP/MTs negeri dan swasta, Senin (9/3/2020). Kadisdikpora Wayan Gunawan didampingi Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Pendidikan SMP, Ni Made Tirta Ariantini, S.Pd., M.Pd., memantau pemantapan UN di SMPN 3 Denpasar, SMP Dwijendra Denpasar dan SMP Saraswati 1 Denpasar.
Dari hasil pantauan pemantapan UN hari pertama yang mengujikan mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika, berjalan lancar, tertib, dan berintegritas. Setiap ruang ujian berisi 20 peserta pemantapan. Kendati diawasi oleh guru dari sekolah sendiri, pengawasan pemantapan UN sangat ketat.
Setiap ruangan diawasi dua pengawas. Peserta dilarang membawa HP ke ruangan, termasuk pengawas ruang ujian dilarang bermain HP atau baca koran. Ruangan ujian juga harus terbuka artinya tidak boleh ditutup korden.
‘’Dalam menjawab soal pemantapan UN tiap peserta disediakan waktu 120 menit pada masing-masing mata pelajaran dalam bentuk soal multiple choise (pilihan ganda). Pastinya dalam pelaksanaan pemantapan UN ini, kejujuran dan nilai integritas adalah yang utama,’’ ujar Gunawan.
Menurut Gunawan, pemantapan UN ini bertujuan untuk mempersiapkan anak didik menghadapi UN (UNBK maupun UNKP). Oleh karena itu, materi soal pemantapan dirancang sesuai dengan standar kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan pemerintah pusat. Mata pelajaran yang diujikan disesuaikan dengan mata pelajaran yang menjadi materi UN.
‘’Dari hasil pemantapan ini, pihak sekolah akan bisa mengetahui secara pasti pada mata pelajaran mana siswa-siswanya memiliki kelemahan mendasar dari empat mata pelajaran yang di-UN-kan,’’ ujarnya.
Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wayan Murdana, S.Pd., M.Psi., mengungkapkan, walaupun UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, akan tetapi pemantapan ini masih sangat relevan untuk dilaksanakan. Alasannya agar para siswa dapat menakar kemampuan akademis yang telah didapatkan selama menempuh pendidikan, dengan sarana pemantapan yang diselenggarakan Disdikpora Kota Denpasar. ‘’Saya nilai pemantapan ini masih relevan yang untuk dilaksanakan. Siswa jadi bisa tahu kemampuan mereka dan sekaligus kesiapan mental atau psikologi mengikuti UN April mendatang,’’ ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala SMP Dwijendra Denpasar, Dra. Ni Wayan nadi Supartini, M.Pd. Menurut dia, pemantapan UN ini memotivasi semangat belajar siswa. Ini berarti ada kompetensi, artinya siswa itu tetap belajar, karena kewajiban siswa memang belajar agar menjadi anak kreatif, inspiratif dan inovatif. Tanpa belajar siswa tidak bisa inovatif dan kreatif. ‘’Kami ucapan terima kasih kepada Pemkot Denpasar karena tetap menyelenggarakan pemantapan UN,’’ katanya. Sementara Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Pendidikan SMP, Ni Made Tirta Ariantini, menambahkan, pemantapan UN SMP/MTs se-Kota Denpasar diikuti 12.754 siswa. Terdiri dari 12 SMP negeri dan 64 SMP swasta. Mata pelajaran yang diujikan sama seperti pelaksanaan UN. Pada Senin (9/3/2020) diujikan mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika. Sementara pada hari kedua, Selasa (10/3/2020) diujikan mata pelajaran bahasa Inggris dan IPA. tra