DENPASAR – Memeriahkan perayaan HUT ke-47 PDIP, DPD PDIP Bali menggelar serangkaian kegiatan melibatkan masyarakat. Salah satunya sosialisasi bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba secara serentak di sembilan kabupaten/kota di Bali, Sabtu (7/3/2020) mulai pukul 10.00. “Total peserta ada 6.830 orang,” kata Koordinator Kegiatan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Bahaya HIV/AIDS, IGA Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, Jumat (6/3/2020).
Yang disasar sebagai peserta kegiatan ini yakni kalangan generasi muda mulai pelajar, mahasiwa dan seka teruna. Misi sosialisasi ini, sebutnya, menyelamatkan dan mewujudkan generasi muda Bali yang sehat sesuai dengan kearifan lokal Jana Kerthi. Kata dia, hingga tahun 2019 saja pengidap HIV/AIDS di seluruh Bali mencapai 22.034 orang, dan trennya meningkat tiap tahun.
Jumlah terbanyak pengidap HIV/AIDS, jelasnya, dari kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 8.351 orang (37,9%), disusul kelompok umur 30-39 sebanyak 7.708 orang (35%). Dari jumlah tersebut, kasus terbanyak justru dialami kelompok heteroseksual (76,3%). Adapun kelompok homoseksual yang diaggap perilaku seks menyimpang hanya 14,7 %. “Angka terbesar kasus HIV/AIDS terjadi pada kisaran kelompok umur 20-40 tahun, usia produktif, usia generasi muda yang menjadi tulang punggung negara,” urainya didampingi Sekretaris Ni Wayan Sari Galung, dan Wakil Ketua Luh Putu Rumiyawati.
Data lain tak kalah menyeramkan adalah tingginya penyalahgunaan narkoba di Bali. Tahun 2017, ungkapnya, jumlah pecandu narkoba sebanyak 50.539 orang, termasuk mahasiswa dan pelajar. Tingginya jumlah kasus HIV/AIDS dan narkoba di Bali itu, cetusnya, menunjukkan diperlukan kerjasama dan sinergi untuk menyelesaikan permasalahan ini. Menurutnya persoalan ini sungguh bukan soal angka, data dan jumlah semata. “Ini lebih menyangkut tentang kepedulian dan keberpihakan kita terhadap generasi muda, dan nasib bangsa kita secara menyeluruh pada masa depan,” lugas Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
PDIP melaksanakan sosialisasi ini serentak di seluruh Bali, terangnya, untuk membangun kesadaran bersama (communal awareness), promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang harus disegerakan. Diah menilai Bali makin mendekati tahap darurat bahaya HIV/ AIDS dan narkoba. Dia mengingatkan jangan hanya kasus virus Corona yang mengundang histeria massa, dan mengharu biru perasaan kita. Bahaya HIV/ AIDS dan narkoba disebut sebagai bahaya laten, yang kadang terlihat seperti puncak gunung es dari keseluruhan permasalahan yang ada. “Dan ini harus menjadi kepedulian kita untuk mengatasi secara bersama-sama dan berkesinambungan,” pungkas Diah.
Untuk sosialisasi bahaya HIV/AIDS dan narkoba di Denpasar, sesuai agenda akan menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka yakni Kepala Kesehatan Provinsi Bali, I Putu Gede Suastawa; Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Bali, AA Ngurah Patria Nugraha; dan Ni Putu Putri Suastini Koster selaku istri Ketua DPD PDIP Bali. 010/016