POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Orangtua siswa di Gianyar antusias mencairkan dana bantuan ongkos jahit seragam sekolah gratis, untuk siswa baru SD dan SMP di Kabupaten Gianyar. Pantauan di lapangan, para siswa bersama orangtua tampak memadati Bank BPD Bali Kantor Cabang Ubud, Kamis (13/11/2025). Sehari sebelumnya, orangtua siswa dari sejumlah sekolah, di antaranya SD Negeri 3 Kenderan, SD Negeri 3 Pupuan, SD Negeri 3 Sebatu, SD Negeri 3 Taro, SD Negeri 3 Kedewatan, SD Negeri 3 Lodtunduh, SD Negeri 5 Ubud, dan SD Negeri 3 Mas, juga melakukan proses pencairan.
Selanjutnya, Kamis (13/11/2025), pencairan dilanjutkan dari SD Negeri 4 Tegallalang, SD Negeri 5 Sebatu, SD Negeri 5 Taro, SD Negeri 5 Tegallalang, SD Negeri 4 Mas, SD Negeri 4 Peliatan, SD Negeri 6 Mas, SD Negeri 4 Sayan. Pula sekolah lainnya di hari berbeda. Para orangtua siswa datang membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan KTP untuk melengkapi proses pencairan.
Salah seorang orangtua siswa, Dewa Ayu Suciati, mengaku sangat terbantu dengan bantuan tersebut. Dia datang sejak pukul 06.00 Wita agar bisa lebih cepat mengurus pencairan. “Bantuan dana itu akan langsung saya gunakan untuk membayar ongkos jahit,” ujarnya.
Dinas Pendidikan Gianyar menegaskan komitmennya dalam menyalurkan bantuan seragam sekolah gratis, bagi peserta didik baru SD Negeri dan SMP Negeri Tahun Ajaran 2025/2026, dalam bentuk kain seragam dan ongkos jahit.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Wayan Mawa, sebelumnya mengatakan, dana ongkos jahit Rp330.000 ditransfer ke rekening Simpanan Pelajar (Simpel) masing-masing siswa secara bertahap. “Pemkab membantu ongkos jahit pakaian sebesar Rp330.000 untuk meringankan tanggung jawab orangtua, dan sebagai bentuk sinergi dengan kemampuan pemerintah daerah,” ucapnya.
Menurutnya, penarikan dilakukan secara bertahap dan terjadwal oleh BPD, mengingat jumlah penerima mencapai belasan ribu siswa. Program ini diharap mampu mengurangi beban biaya personal pendidikan dan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
Lebih lanjut Mawa menyebut bantuan dalam bentuk kain dan ongkos jahit ini, bertujuan agar seragam siswa bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh masing-masing, sekaligus menghidupkan kembali usaha penjahit di desa-desa. “Program ini tidak hanya membantu siswa, tapi juga memberdayakan penjahit lokal agar ekonomi masyarakat tetap berputar di Gianyar,” ujarnya. adi
























