POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, menggaransi bantuan bagi Wayan Koster untuk mewujudkan target kemenangan 95 persen pada Pilpres 2024 di Bali. Dia juga yakin Ketua DPD PDIP Bali itu yang paling tahu apa strateginya merealisasikan target tersebut. Pernyataan itu diungkapkan saat jumpa media usai konsolidasi pemenangan PDIP dan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 di Prime Plaza Hotel, Sabtu (17/6/2023).
“Yang paling tahu (cara mewujudkan) Pak Koster, saya nanti (membantu dengan) jadi aktornya saja seperti hari ini,” ucap Ganjar sembari menunjuk Koster yang berdiri di sebelah kirinya. “Tidak boleh membebani calon,” timpal Koster yang membuka jumpa pers sembari tersenyum kecil.
“Aktor” dimaksud, urai Ganjar, seperti dilakukan dengan hadir dalam jalan sehat Creative Fun Walk, Sabtu (17/6/2023) pagi. Dia mengapresiasi peserta yang menyemut, sampai-sampai ujung depan bertemu dengan ujung belakang meski menempuh jarak sekitar 2,5 km. “Sambutannya luar biasa ketika saya datang bertemu masyarakat di Bali, senang ada suasana kebatinan yang sama. Kontribusi saya ada di situ (dengan hadir langsung),” jelas Gubernur Jawa Tengah itu tersenyum.
Hanya, disinggung apa “hadiah” jika Koster terbukti menghadirkan kemenangan 95 persen di Bali, ekspresi bicara Ganjar berubah serius, dan artikulasinya berhati-hati. Dia mengklaim tidak sedang mentransaksikan politik seperti orang dagang. Kemenangan di Bali mesti diwujudkan dalam bentuk kebijakan publik yang bisa menyelesaikan persoalan. Menyimak penuturan Koster, Ganjar menyebut persoalan utama Bali adalah pariwisata sebagai bisnis utama. “Dan, itu mesti berkembang baik,” cetusnya dengan mimik datar.
Memetakan ceruk suara elektoral, Ganjar mengakui suara milenial banyak terdapat di pelbagai gim dan media sosial (medsos). Di Bali, 44 persen anak-anak muda bergerak di bidang seni, olahraga, budaya kreatif, selain dunia digital. Sementara untuk skala nasional angkanya mencapai 53 persen, dan ini potensi suara cukup menarik untuk diajak berdiskusi dan dengarkan.
“Selain diskusi sejarah, juga soal perubahan di Indonesia agar mereka memahami dan menentukan pilihan. Jadi, mereka yakin bahwa mereka kontributor keputusan besar dalam politik (kebijakan publik). Itu penting buat kami,” bebernya.
Meski generasi Milenial dan generasi Z (Zilenial) merupakan lumbung suara, Ganjar tidak menjawab lugas apakah kaum milenial menjadi salah satu kriteria calon wakil presiden. Alasannya, banyak anak muda pikirannya tua, dan banyak juga orang tua pikirannya muda. Dia menilai yang penting jiwanya muda tapi usia muda lebih bagus.
“Tapi banyak juga tokoh senior paham jiwa muda, bisa menerjemahkan dalam sebuah keputusan spesifik, lalu bersinggungan langsung dengan kelompok-kelompok itu. Fokus kami adalah mendengarkan apa yang disampaikan mereka (anak muda), misalnya soal coding (kode atau skrip dalam pemrograman digital),” jaminnya.
Meski mengakui pendukung PDIP di Bali banyak generasi lama, Ganjar tetap optimis bisa merengkuh. “Peta detailnya yang tau Pak koster, beliau punya detail banget yang lama, pendekatannya, waktunya, jumlahnya. Saya sentuh yang baru, karena yang muda butuh perawatan khusus, jumlahnya cukup banyak,” paparnya.
“Ada banyak cara yang kami diskusikan, yang senior sudah serahkan (ke Koster), beres itu. Mudah-mudahan bekerja gotong royong (tercapai),” jawabnya, lagi-lagi sambil menunjuk Koster. Yang ditunjuk hanya mengangguk-anggukan kepala. hen