Meriah Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan di Desa Adat Cengkok

SUASANA masyarakat Desa Adat Cengkok, sebelum melakukan berbagai atraksi menyambut HUT ke- 77 Proklamasi Kemerdekaan RI 2022. foto: ist

MANGUPURA – Seperti yang terjadi di banyak desa, perayaan HUT ke77 Proklamasi tahun 2022 juga dilaksanakan di Desa terkecil di Badung yakni Desa Adat Cengkok, Desa Baha Mengwi, Badung.

Dikenal sebagai desa adat terkecil, sebab asal muasal jumlah KK (Kepala Keluarga) di desa tersebut hanya 15 KK (kini sudah berkembang menjadi 57 KK). Wilayah itu hanya satu banjar namun satu desa adat dengan memiliki Pura Khayangan Tiga lengkap.

Bacaan Lainnya

Sejak pagi masyarakat terdiri atas anak, bapak-bapak dan ibu-ibu turun ke jalan melakukan gerak jalan santai sejauh 4 km, dilanjutkan dengan berbagai atraksi di Wantilan yang mereka miliki.

Berbagai acara dilaksanakan, seperti melakukan senam Nangun Sat Kerthi Loka Bali, lomba makan krupuk untuk anak-anak, lomba lari membawa kelereng, lomba karung, lomba nyuwun sok kasi bagi bapak-bapak, dan lomba menangkap belut. Semalam dilakukan resepsi peringatan HUT ke-77 Proklamasi RI.

Bendesa Adat setempat Drs. Nyoman Rana mengatakan, desanya di antara desa yang ada lingkungan itu memang terkecil. Namun jumlah pendidikan masyarakat cukup maju, tidak ada yang menganggur. Para Orangtua kebanyakan sebagai petani dan buruh bangunan, namun anak-anak mudanya sudah banyak sebagai pegawai negeri dan swasta.

Baca juga :  Penambahan Puskesmas di Kutsel Diusulkan ke Musrenbang Nasional
BENDESA Adat Cengkok, Drs. Nyoman Rana. foto: ist

“Kami memiliki dokter, bidan dan perawat, wartawan, guru, pekaseh, bahkan juga ada warga kami bertitel Doktor (S3),” kata Nyoman Rana bangga, seraya mengharapkan masyarakat mengingat kembali sejarah bangsa Indonesia yang dipoklamasikan Bung Karno dan Bung Hatta 77 tahun yang silam.

Sebagai masyarakat Indonesia, harus selalu bangga hidup di negara ini, sebab memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui kebhinekaan dan menghargai demokrasi dalam tata kehidupan bermasyarakat.

Dalam resepsi tersebut, juga berbicara sesepuh desa adat Cengkok Drs. Made Nariana, yang mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini harus mengetahui siapa itu Bung Karno, yang ibunya orang Bali.

Ia mengatakan, Bung Karno adalah tokoh internasional yang banyak dihargai masyarakat dunia internasional. Rakyat Indonesia khususnya generasi muda harus memahami dan mengenal tokoh mereka, yang menjadi tokoh utama dalam memproklamirkan kemerdekaan negeri ini 77 tahun silam. 021

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar