Mereposisi Potensi Alam “Sekala” dan “Niskala”, SMPN 5 Denpasar Gelar Upacara “Rsi Gana”

UPACARA bhuta yadnya Rsi Gana yang digelar SMPN 5 Denpasar, Kamis (1/9/2022). Foto: ist
UPACARA bhuta yadnya Rsi Gana yang digelar SMPN 5 Denpasar, Kamis (1/9/2022). Foto: ist

DENPASAR – Mereposisi pontensi alam sekala dan niskala agar terjadi keseimbangan dan keharmonisan antara alam lingkungan, sesama makhluk hidup (sarwa prani) dan Tuhan, SMPN 5 Denpasar yang beralamat di Jalan Cokroaminoto Gg. Angsoka, Ubung, Denpasar,menggelar upacara bhuta yadnya Rsi Gana, Kamis (1/9/2022).

Upacara yang berlangsung di halaman sekolah setempat di-puput Ida Rsi Oka Wiadnyana dari Griya Yadnya Sari, Ubung. Upacara juga dilengkapi ilen-ilen berupa tari Rejang yang dibawakan siswa dan guru serta topeng Sidakarya.

Bacaan Lainnya

Plt Kepala SMPN 5 Denpasar, Dra. Ni Wayan Purnasih, mengatakan, digelarnya upacara bhuta yadnya Rsi Gana, dilatarbelakangi oleh kejadian aneh yang sering terjadi yang mengganggu ketentraman proses belajar mengajar di sekolah. Seperti kesurupan siswa yang belakangan sering terjadi.

Oleh karena itu, upacara Rsi Gana sangat perlu dilakukan untuk menetralisasi alam lingkungan, baik secara sekala maupun niskala, sehingga semua makhluk yang ada di areal sekolah bisa hidup berdampingan dan tidak saling mengganggu. ‘’Kondusivitas siswa kurang baik karena sering terjadi hal-hal yang aneh. Jadi, kami sangat perlu melakukan upacara ini dengan tujuan agar kejadian-kejadian aneh yang sering mengganggu kami tidak terjadi lagi,’’ ujar Purnasih yang baru dua pekan menjabat Plt Kepala SMPN 5 Denpasar menggantikan, I Wayan Kamasan, S.Pd., yang dimutasi sebagai Kepala SMPN 8 Denpasar.

Baca juga :  Hadiri “Nasarin” Gedung Serbaguna di Jambe Baleran, Sanjaya Ajak Masyarakat Jaga Persatuan di Tengah Pandemi

Selain menggelar upacara Rsi Yadnya, mulai Senin (5/9/2022) mendatang, seluruh siswa dari kelas VII-IX dikondisikan masuk pagi semua. Selama ini, SMPN 5 Denpasar menerapkan dua sif karena terkendalan ruangan belajar. Diakui Purnasih, konsekuensi dengan siswa masuk pagi semua, ruang laboratorium terpaksa dikorbankan untuk ruang belajar. Hanya saja, kata dia, masih bisa dikondisikan dengan pola kelas bergerak.

SMPN 5 Denpasar, sambung Purnasih juga komitmen menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar dan lebih meningkatkan pendidikan karakter serta budi pekerti kepada anak didik. Dengan begitu, siswa mempunyai mental yang kokoh, kuat, dan beretika. ‘’Yang pasti, kami menginginkan SMPN 5 Denpasar lebih baik dari sebelumnya. Tanggung jawab di dunia pendidikan cukup berat. Sebab, tugas kami bukan  hanya mendidik, tetapi juga memberikan contoh dan menuntun mereka untuk beretika dan bermoral yang baik, sehingga bisa menjadi contoh bagi orang lain,’’ ujar mantan Wakasek Kurikulum SMPN 10 Denpasar ini menandaskan. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.