POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Komisi III dan Komisi IV DPRD Kota Denpasar pada Jumat (7/11/2025) melakukan kunjungan kerja ke SDN 2 Peguyangan dan SMPN 17 Denpasar. Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari tugas pengawasan legislatif dan bertujuan untuk memastikan kelancaran serta kualitas pembangunan sekolah yang menjadi aset penting dalam pendidikan daerah.
Kunjungan kerja dipimpin oleh Ketua Komisi III, I Wayan Suadi Putra; Hadir dalam kesempatan ini Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna, serta para anggota dari kedua komisi. Turut hadir Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Kota Denpasar, Ida Bagus Suryadana; dan Kabid Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan.
Di SMPN 17 Denpasar, rombongan Komisi III dan IV terperanjat kaget dengan tampilan gedung sekolah yang benar-benar keren dan dinilai berkualitas serta mengusung konsep lingkungan belajar yang nyaman dan berbeda dari sekolah pada umumnya.
“Kami hadir untuk kedua kalinya, dan kami sangat surprise melihat hasil pembangunan ini. Secara teknis memang dikerjakan oleh tim dan konsultan, hasil garapannya terlihat bagus. Mesin pompa di basement semoga bisa dioperasikan dengan maksimal sehingga tak sampai terendam. Pekerjaan pembersihan kami harapkan bisa maksimal, sehingga selesai pembangunan areal sekolah bersih dan rapi,’’ ujar Wakil Ketua DPRD Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna.
Anggota DPRD Denpasar, Putu Melati Purbaningrat Yo, menyampaikan tampilan fisik gedung SMPN 17 Denpasar tak kalah dengan gedung sekolah internasional. Ia juga mengapresiasi adanya fasilitas pendingin ruangan (AC) di setiap kelas yang menjadi nilai tambah dalam kenyamanan belajar.
Untuk penghematan anggaran beban biaya Listrik, ia menyarankan agar penggunaan AC menggunakan timer untuk mengatur agar menyala dan mati sesuai waktu yang diinginkan, sehingga tak boros listrik. “Saya juga kaget ternyata di sini sudah dipasang AC. Ini bagus sekali, karena menunjukkan komitmen peningkatan kualitas pendidikan,’’ ungkapnya.
Sementara Anggota DPRD Denpasar, Ketut Sudana, mengingatkan agar pihak sekolah dan komite turut menjaga kondisi gedung sekolah yang mewah ini. Tantangannya adalah bagaimana kepala sekolah dan komite bisa menjaga fasilitas ini agar tetap baik seperti sekarang. Ia berharap pembangunan fisik yang bagus dibarengi kualitas pendidikan yang dihasilkan juga bagus.
Soal prestasi, Plt. Kepala SMPN 17 Denpasar, Ni Nengah Sujani, mengatakan, prestasi siswa SMPN 17 Denpasar sudah bermunculan. Di antaranya, juara Senam Lomba Pramuka Harapan Competition, meraih medali perak Kompetisi Matematika se-Bali, juara III Kejuaraan Taekwondo Kadisdikpora Bali Cup 2025, dan satu siswa SMPN 17 Denpasar lolos seleksi Jambore Daerah.
Sebelumnya, rombongan Komisi III dan IV DPRD Kota Denpasar meninjau pembangunan SDN 2 Peguyangan. Ketua Komisi III DPRD Denpasar I Wayan Suadi Putra, mengatakan, dari beberapa sekolah yang ditinjau akhir tahun ini, hampir semuanya berlantai 2. Namun dikatakan, jika kebutuhan sekolah masih dapat dipertahankan satu lantai dan layak mendapatkan rehab 1 lantai, maka akan dikerjakan.
‘’Tapi dari hasil tinjauan dewan beberapa bulan kemarin, hampir semua berlantai 2. Kita mendorong seperti itu, agar sisa lahan dapat digunakan untuk halaman sekolah dan ruang terbuka hijau,’’ ujarnya saat meninjau pembangunan gedung SDN 2 Peguyangan.
Namun ia mencermati dari hasil peninjauan ke sekolah- sekolah yang mendapatkan bantuan fisik, pengerjaan halaman, tembok penyengker, padmasana tidak tuntas seperti yang terjadi di SDN 1 Padangsambian dan SDN 2 Peguyangan.
Untuk itu ia minta Disdikpora berkoordinasi dengan ULP (Unit Layanan Pengadaan). “Saya khawatir banyak permintaan gedung yang lain sehingga pekerjaan halaman, tembok penyengker dan padmasana ini tertinggal,” tandasnya.
Kepala SDN 2 Peguyangan, Ni Wayan Riangningsih, didampingi komite mengatakan, gedung berlantai 2 yang sudah rampung itu memiliki 8 ruangan namun ia berharap agar padmasana, tembok penyengker dan halaman sekolah juga agar dibantu.
Saat ini posisi padmasana berada di tengah-tengah halaman sekolah, yang mana seharusnya berada di pojok utara- timur. Selain itu kondisi halaman sekolah juga masih menggunakan batu kerikil dan kondisi tembok penyengker dalam posisi rendah. Ia berharap nanti ada pembangunan gedung lanjutan di sisi timur sekolah.
Kabid Pembinaan SD Disdikpora Denpasar, I Nyoman Suriawan menjelaskan, pembangunan gedung tidak satu paket pekerjaan dengan halaman, padmasana serta tembok penyengker. Hal itu karena kodefikasi rekeningnya berbeda, membuat penganggaran pembangunan gedung di tahun yang sama, ada kemungkinan vendor pemenangnya berbeda.
“Sehingga dikhawatirkan ada benturan dalam pelaksanaan, namun usulan atau masukan DPRD akan dikoordinasikan dengan OPD terkait untuk pelaksanaan pembangunan yang akan datang,” tandasnya.
Anggota DPRD Denpasar, Ketut Sudana mengatakan, SDN 2 Peguyangan merupakan sekolah tertua di Peguyangan dan bangunan pertama sekolah tersebut merupakan peninggalan Belanda. Namun pada tahap renovasi kedua, sisa bangunan peninggalan Belanda habis diperbaiki. ‘’Mestinya bisa masuk sekolah cagar budaya karena sekolah tertua di Peguyangan,’’ ungkap tokoh masyarakat Peguyangan ini.
Anggota DPRD Denpasar Agus Wirajaya mengatakan, kualitas pekerjaan bangunan sekolah dibandingkan dulu jauh meningkat, namun sekolah di era ini jangan sampai melupakan aspek keamanan dan privasi agar anak-anak aman. tra
























