POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Denpasar Utara menyelenggarakan lomba revitalisasi bahasa ibu. Kegiatan yang dipusatkan di SDN Tulangampiang, Sabtu (27/4/2024) melombakan lima cabang lomba yaitu, mesatua Bali, macepat, nyurat aksara Bali, ngripta lan ngwacen puisi modern dan pidarta berbahasa Bali.
Lomba revitalisasi bahasa ibu kali ini mengangkat tema “Jana Kerti Dharma Sadhu Nuraga” mengacu pada tema lomba di tingkat Kota Denpasar, yang bermakna Bulan Bahasa Bali merupakan altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kebenaran, kebijaksanaan, dan cinta kasih untuk memperkuat jati diri krama Bali. Kegiatan dihadiri Kabid Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan.
Ketua KKKS Kecamatan Denpasar Utara, I Made Astawa, mengatakan, kegiatan lomba revitalisasi bahasa ibu tingkat kecamatan ini diikuti 138 peserta. Juri tiap lomba melibatkan praktisi, akademisi serta penyuluh bahasa Bali dari Kementerian Agama Kota Denpasar. Selanjutnya, peraih peringkat 1 sampai juara harapan II tiap cabang lomba akan mengikuti perlombaan serupa di tingkat Kota Denpasar pada 31 Mei 2024.
Lebih lanjut dikatakan Astawa, kegiatan ini merupakan wahana aktualisasi penyelamatan dan pelestarian Bahasa, sastra, dan aksara Bali. Kegiatan ini menjadi momentum bagi anak-anak untuk mengenal dan mendalami Bahasa Bali. Di samping ajang mengembangkan berbagai bakat tentang Bahasa, sastra, dan aksara Bali.
Astawa menegaskan, dari kegiatan dapat memberikan pengalaman berkompetisi untuk mencapai SDM yang unggul di bidang bahasa, sastra, dan aksara. Serta menumbuhkembangkan kebiasaan berkompetisi dan berkarya untuk mewujudkan manusia yang unggul.
Kabid Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan, mengapresiasi pelaksanaan lomba revitalisasi Bahasa ibu yang dilaksanakan K3S Kecamatan Denpasar Utara. Menurut dia, kegiatan revitalisasi bahasa ibu merupakan bagian dari proses pembinaan, pelestarian, dan pengembangan bahasa Bali sebagai bahasa ibu.
Tentu kegiatan ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai kesertaan karakter peserta didik menuju profil pelajar Pancasila. Di samping menandai semangat ajeg Bali dalam aspek kebahasaan. tra