DENPASAR – Ekonomi Bali yang dominan bergantung pada pariwisata dipastikan akan melorot akibat pandemi Covid-19. Krisis berada di depan mata dan financial management menjadi kunci bagi setiap individu untuk bisa bertahan.
Akademisi Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E., M.Si., mengajak seluruh masyarakat Bali bisa mawas diri, mengatur skala prioritas konsumsi, selama pandemi berjalan. “Pandemi Covid-19 pastinya akan sangat berdampak pada ekonomi Bali karena produksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi (permintaan), sedangkan konsumsi pasar yang mengandalkan pariwisata akan turun,” katanya Minggu (29/3/2020).
Kondisi demikian, lanjutnya, secara otomatis akan menurunkan kesejahteraan, lantaran pendapatan masyarakat yang turun. “Hal tersebut memaksa masyarakat cerdas dalam menentukan gaya konsumsi. Sebaiknya kembali ke gaya hidup sederhana seperti orang di desa. Kalau minum kopi cukup di rumah, ditemani jajan surudan banten, dan sejenisnya,” ucapnya.
Di sisi lain, kondisi pariwisata sedemikian rupa secara otomatis dipandang akan mempengaruhi angka pengangguran. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, untuk meningkatkan ketahanan angka pengangguran.
‘’Pengurangan penggunaan tenaga kerja maka pengangguran akan terjadi. (Sedangkan), daya tahan pengangguran di Bali rendah karena jarang dan sedikit yang memiliki tabungan. Mengapa memiliki sedikit tabungan, karena financial management yang rendah. Itulah mengapa sangat penting menerapkan financial management yang baik, kembali seperti kehidupan di desa,’’ jelasnya. 015