POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Sukses Kontingen Gianyar mewujudkan target tembus peringkat tiga Porprov Bali XVI 2025, semakin lengkap dengan medali emas cabang olahraga (cabor) paling bergengsi yakni sepakbola.
Pada laga final Selasa (16/9/2025) sore di Stadion Samudera Kuta, tim sepakbola Gumi Seni ini, sukses mengalahkan juara bertahan Denpasar dengan skor 4-3, lewat perpanjangan waktu.
Denpasar sebenarnya memulai laga dengan sangat baik, setelah di menit 10 lebih dulu unggul 1-0 melalui eksekusi tendanan bebas gelandang serang Josua Darma Putra. Namun Gianyar cepat merespon, bahkan lima menit kemudian membuat gol penyama 1-1 yang dicetak I Made Deva Laksmana Putra di menit 15.
Enam menit menjelang babak pertama berakhir, Gianyar harus bermain dengan 10 orang. Wasit Anak Agung Putu Atma Putera dari Kabupaten Badung terpaksa mengusir bek Gianyar Bagas Bayu Janu Arianto dengan kartu merah langsung, karena melakukan pelanggaran keras terhadap pemain lawan.
Menariknya, empat menit setelah Bagas keluar, Gianyar justru berhasil mencetak gol keduanya. Memanfaatkan kemelut di depan gawang lawan, I Made Deva Laksmana Putra kembali manggetarkan gawang Denpasar yang dikawal kiper I Gede Awan Okan Koriana.
Gol ini langsung disambut gegap gempia suporter Gianyar yang tampak lebih banyak dari pendukung Denpasar. Apalagi kehadiran Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra bersama istri Ida Ayu Ketut Surya Adnyani Mahayastra, semakin menambah semangat anak-anak asuhan Pelatih I Wayan Agus Wira Senjaya itu. Hadir juga Ketua Umum KONI Gianyar Dewa Gede Alit Mudiarta dan jajarannya.
Selepas jeda dengan skor ketinggalan 1-2, Denpasar yang ditangani Pelatih I Wayan Metrajaya berusaha bangkit, dengan meningkatkan serangan. Sementara Gianyar lebih banyak defenship mempertahankan keunggulannya dengan sesekali melakukan serangan balik.
Upaya Denpasar mengejar gol penyama akhirnya berhasil saat laga waktu normal babak kedua tersisa empat menit. Gol sontekan penyerang pengganti I Gede Sheva Pratama Putra di menit 86, memaksa kedua tim akhirnya harus melanjutkan babak tambahan waktu 2 X 15 menit.
Denpasar sempat berada di atas angin karena balik unggul 3-2, setelah sundulan pemain belakang I Gede Eka Darma Putra ke tiang jauh, tidak bisa dijangkau kiper Gianyar I Dewa Agung Gede Rawisnu Arimurti di menit ke-94.
Gianyar belum mau menyerah, suporternya juga terus menabuh genderang untuk memacu semangat pemain di lapangan. Usaha keras Gianyar membuahkan hasil, setelah tembakan terukur sang kapten Dewa Gede Aris meluncur deras ke gawang Denpasar pada menit ke-116.
Dan puncaknya terjadi saat waktu tambahan tersisa satu menit. Striker pengganti I Gusti Ngurah Ardi menjadi pahlawan kemenangan Gianyar di menit ke-129. Memanfaatkan kesalahan pemain belakang lawan, Ngurah Ardi berhasil mendapatkan bola liar sebelum menyonteknya ke gawang Denpasar, sementara kiper I Gede Awan Okan Koriana sudah lebih dulu salah posisi.
Sementara Denpasar tak punya waktu lagi untuk membalas, karena beberapa detik setelah gol itu, wasit langsung meniup peluit panjang dan skor 4-3 untuk Gianyar. Karena selebrasinya berlebihan, I Made Deva Laksmana Putra yang mencetak dua gol sebelumnya, juga dihadiahi kartu merah.
Dengan kekalahan ini, Denpasar harus puas dengan medali perak. Sementaa medali perunggu diraih tim tuan rumah Badung, setelah sebelumnya mengalahkan Klungkung dengan skor 2-0. Dua gol Badung dicetak diborong pemain pengganti I Dewa Gede Majesta Sandhya di menit 67 dan 76.
Usai laga tersebut, Pelatih Denpasar Wayan Metrajaya hanya terdiam meratapi kekalahan timnya. Seakan tak percaya Denpasar dikalahkan Gianyar yang bermain 10 orang sejak menit 39. ”Saya tak bisa berkata apa-apa,” ucapnya singkat.
Sementara Ketua Umum Askot PSSI Denpasar Anak Agung Putu Sudirka Yoga Semadi, mencoba bersikap lebih tenang. Ia menyikapi kekalahan timnya dengan kata-kata bijak. ”Kekalahan ini memang menyakitkan. Tapi, inilah sepakbola, unggul jumlah pemain belum bisa dijadikan jaminan memenangkan pertandingan,” ucapnya.
Menurutnya, para pemai Denpasar sudah memberikan yang terbaik, hanya hasilnya belum sesuai harapan. ”Cuma sayangnya, setelah unggul 3-2, anak-anak tampil lengah,” pungkas pria yang akrab disapa Gung Civic ini.
Usai laga final tersebut, langsung dilakukan upacara penghormatan pemenang (UPP). Medali perunggu diserahkan Ketua Umum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana, kemudian medali perak dikalungkan Maryoto Subekti (perwakilan KONI Bali) dan medali emas diserahkan langsung Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra. yes
























