DENPASAR- Sekretaris Daerah Provinsi Bali selaku Kepala Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra membenarkan dua orang yang kabur dari Bapelkesmas Provinsi Bali. Yakni seorang mahasiswa dengan ayahnya.
“Benar ada dua orang yang kabur dari karantina. Dan saya sudah perintahkan ambil kembali pada hari itu juga. Kalau menolak, lakukan dengan pemaksaan dengan melibatkan TNI/Polri. Dan kedua orang ini sudah diambil paksa untuk dikarantina,” tegasnya seraya mengatakan, kebijakan ini untuk melindungi masyarakat Bali.
Dikatakannya, orang yang kabur dari karantina tersebut belum dapat ke mana-mana. “Yang kabur langsung pulang ke rumah. Jadi tidak di-tracking. Dan tadi sudah di-rafid tes. Tinggal tunggu hasilnya. Kalau sudah negatif, maka diperbolehkan pulang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dewa Indra juga menyentil terkait adanya selentingan bahwa tempat karantina tidak layak dan kotor. Menurutnya, tempat karantina tidak bisa dibandingkan dengan hotel bintang lima.
“Jangan dibandingkan dengan hotel. Lihat karantina di Natuna yang menggunakan tenda. Karantina yang kita miliki ada kamarnya lengkap dengan AC. Harus clear lihat perbandingan. Jadi jangan melemahkan Satgas yang sudah bekerja siang dan malam,” pungkasnya. alt