DENPASAR – Bencana dapat terjadi kapanpun tanpa dapat diprediksi besaran dampak yang ditimbulkan. ‘’Sebagai manusia kita tidak dapat mencegah, namun dengan kecerdasan yang kita miliki harus dimanfaatkan untuk siap dalam menanggulangi dampak pra maupun pasca bencana ini terjadi,’’ tegas Rama Gerald Jade, tim perencanaan dan pengembangan SMP PGRI 3 Denpasar.
Keluarnya edaran Kadisdikpora untuk merumahkan ujian sekolah dan pembelajaran bagi siswa awalnya membuat kelimpungan sebagian sekolah yang memiliki waktu semalam untuk menemukan metode yang akan diterapkan. Ada yang siap maupun tidak. Alhasil, mengandalkan grup WA merupakan solusi darurat sebagian sekolah. Berbeda halnya dengan inovasi aplikasi SMP PGRI 3 Denpasar yang dapat mengakomodir dengan cepat dan tepat pelaksanaan ujian sekolah mupun belajar siswa.
Konsep aplikasi spigadenpasar.sch.id yang dikembangkan memperhatikan keamanan data pribadi siswa dan meminimalisir kecurangan pengerjaan yang mungkin terjadi. Diungkapkan oleh Putu Adinda Srinadi, ia merasa ujian online yang diterapkan lebih ketat dari pada ujian manual berbasis kertas dan pensil. “Orang mengira dengan ujian dirumah kita bisa buka buku, search google maupun berkerja sama dengan teman-teman. Tapi ternyata tidak bisa. Dimana soal diacak, waktu ditaruh perbutir soal, dan jawaban di soal yang sama bisa berbeda opsi penempatannya,”papar Adinda Srinadi.
Walaupun sempat terjadi kendala pada sesi 1, penyempurnaan sistem terus dilakukan sekolah yang berhasil meningkatkan kenyamanan penggunaan pada sesi berikutnya. “Hari ini dengan keberhasilan dua ujian yang dilakukan sudah membantah pemikiran terhadap pendidikan yang merasa siswa tidak mau dan mampu untuk melaksanakan secara online,” kesan I Putu Hendika, pakar IT Spiga.
Kadisdikpora Kota Denpasar juga mengapresiasi program unggulan sekolah yang dipimpin Dr. I Made Suada, MM, M.Si. Kadisdikpora Kota Denpasar mengapresiasi program unggul oleh sekolah yang dipimpin Dr. I Made Suada, MM, M.Si. “Pemkot Denpasar megapresiasi inovasi yang dirancang Spiga. Juga merupakan jawaban dari tantang pembelajaran yang efektif dan efesien. Berharap program ini dapat berimbas dan diterapkan oleh sekolah lainnya. Yang penting dengan hadirnya aplikasi orang tua bisa ikut memantau proses pembelajaran anaknya.
Apresiasi juga dilontarkan dari kalangan orang tua siswa, seperti IGA Chintya Dewi, ibu yang kini anaknya mengikuti ujian online melalui aplikasi yang dapat diakses diinternet menyatakan setuju dengan kebijakan yang dilakukan sekolah. Selain itu orang tua dari siswi kelas 9D ini melihat sekolah dan siswa dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam proses pembelajaran. “ Siswa jadi lebih mandiri belajar. Apalagi dengan situasi seperti ini anak anak tetap dapat belajar maksimal tanpa mengurangi kualitas belajar itu sendiri,”lengkap ibu 43 tahun tersebut. tra