BANGLI – Bupati Bangli, I Made Gianyar, menerima kunjungan kerja anggota DPD RI, I Made Mangku Pastika di PLTS Bangklet, Kayubihi, Kamis (12/3). Bupati Made Gianyar menyampaikan sejumlah aspirasi agar turut diperjuangkan oleh mantan Gubernur Bali itu.
Di antaranya, terkait upaya penanggulangan pencemaran Danau Batur, rendahnya tarif listrik yang dihasilkan PLTS Bangklet serta revisi UU RI tentang Retribusi dan Pajak Daerah. ‘’Untuk persoalan pencemaran Danau Batur, nantinya akan ditindaklanjuti oleh bapak Mangku Pastika dengan mengundang Bangli secara khusus untuk penanggulangannya,’’ jelasnya.
Terkait PLTS Bangklet yang saat ini telah dikelola oleh Perusda BMB, kata bupati, masalah yang dihadapi yakni soal tarifnya yang terlalu rendah tidak sebanding dengan biaya operasional yang diperlukan. ‘’Hitung-hitungan kita, tarif listrik yang dibeli PLN sekarang hanya Rp750/kwh. Supaya dapat untung sedikit, setidaknya tarifnya bisa dinaikkan sampai Rp2.000/kwh,’’ jelasnya.
Terkait tuntutan Bangli untuk mendapatkan kompensasi atas jasa lingkungan yang bersumber dari air, Bupati Bangli mengaku sudah bersurat ke Gubernur Bali. Bahkan, pihaknya juga berencana akan bersurat kepada Presiden RI. “Aspirasi soal itu, juga sudah kita sampaikan ke bapak Mangku Pastika agar turut diperjuangkan revisi UU 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Terlebih, aturan ini sudah cukup lama, 11 tahun,’’ ungkapnya.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan Bupati Bangli tersebut, anggota DPD RI Made Mangku Pastika, menyampaikan sejatinya kehadirannya ke PLTS Bangklet untuk memastikan kondisi PLTS Bangklet yang sebelumnya sempat terbengkalai karena persoalan kewenangan saat itu. Sebab, pascadibangun berselang beberapa tahun baru diserahkan ke pemerintah daerah. ‘’Kini PLTS sudah dihibahkan dan dikelola oleh Perusda cukup baik. Hanya saja, persoalan muncul terkait biaya operasional yang tidak sebanding dengan tarif listrik. Tarif listrik belum bisa memberikan profit, karena terkait aturan, ini yang akan kita turut perjuangkan ke depan,” tegasnya.
Mantan Kapolda Bali ini juga mengingatkan kepada Bangli sebagai daerah yang tidak sejahtera dibandingkan dengan daerah lain di Bali, harus terus mencari sumber-sumber daya atau potensi untuk menambah pemasukan PAD. Menurut Pastika ada dua komuditas yang tidak akan pernah habisnya, yakni energi listrik terbarukan dan sumber daya air. “Selama ini, Bangli memberikan air kepada wilayah lain. Kalau tidak salah sekitar 61 persen sumber air Bali berasal dari Bangli. Oleh karena itu, wajar Bangli mendapat kontribusi dari perannya tersebut,’’ ujarnya. 028