TABANAN – Kesenian barong dan makendang tunggal ternyata diminati generasi muda. Hal itu terlihat ketika para pemuda memadati jaba Pura Desa Adat Kekeran di Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan, dalam Lomba Barong dan Makendang Tunggal se-Bali, baru-baru ini.
Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, yang sekaligus membuka lomba tersebut. “Lomba kesenian ini merupakan titik balik bangkitnya seni dan budaya di Tabanan, yang beberapa waktu silam sempat mereda karena Covid-19,” ungkap Sanjaya.
Dia menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para seniman muda Tabanan. Menurutnya, orientasi tujuan dan maksud dalam membangkitkan seni dan budaya melalui lomba tersebut sangat sesuai dengan visi dan misi Tabanan. “Seni dan budaya sudah menyatu dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Menurut Sanjaya, erat kaitannya dengan visi dan misi Tabanan, yang mengandung makna bahwa dalam membangun sebuah keharmonisan, keseimbangan antara manusia, alam, dan lingkungan, dalam konsep Tri Hita Karana.
“Seni dan budaya tidak terlepas, yang juga tercantum dalam jana kerthi, yakni sebagai manusia membangun peradaban seni dan budaya,” tegasnya.
Lomba yang diinisiasi Karang Taruna Panca Tunggal Desa Selanbawak ini terselenggara dengan mengedepankan gotong-royong. Terlebih anggaran biaya dapat terpenuhi dengan beberapa program CSR.
Sanjaya berharap Tabanan bisa terus memelopori dan bangkit melalui event kesenian. Pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada para seniman muda.
“Seni dan budaya sebagai napas dalam kehidupan ini, dan yang jadi tulang punggung adalah anak-anak muda generasi milenial seperti sekarang ini. Tugas pemerintah adalah mendukung dan mengayomi generasi muda untuk terus berkreasi,” ucapnya.
Lebih dari itu, Sanjaya pun berharap agar seni tari barong dan makendang ini bisa terus dilestarikan. “Mari kita jadikan generasi muda sebagai agen pelestari budaya,” tegasnya. gap