POSMERDEKA.COM, TABANAN – Bangunan rumah dan dapur semipermanen yang terbuat dari papan kayu milik I Wayan Sumeyasa (47) di Banjar Tamantanda, Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, ludes terbakar, Senin (4/12/2023) malam. Kebakaran diduga karena korsleting listrik di rumah tersebut, dan menimbulkan kerugian material sekitar Rp30 juta.
Beberapa sumber di lokasi kejadian mengatakan bahwa peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Api berhasil dipadamkan, setelah warga setempat bahu-membahu memadam amukan si jago merah dengan peralatan seadanya, menyusul datang bantuan dari Unit Pemadam Kebakaran Tabanan.
Peristiwa itu bermula sekitar pukul 19.00 Wita, ketika Sumeyasa beserta keluarganya sedang berada di rumah, di sebelah timur dari bangunan rumah yang terbakar. Ketika itu, mereka sedang nonton televisi.
Sekitar pukul 21.00 Wita, Sumeyasa mencium bau asap, seperti ada benda yang kebakar dan menyengat. Untuk memastikan hal tersebut, dia bergegas keluar rumah, dan kemudian mendapati bangunan rumah beserta dapur yang di sebelah barat sudah terbakar dilalap api.
Melihat kejadian tersebut, Sumeyasa kemudian memanggil kakaknya, yaitu saksi I Made Kerta (53) dan adiknya, yaitu saksi I Putu Satriawan (35), agar segera minta bantuan ke masyarakat sekitar untuk melakukan pemadaman awal, supaya api tidak merembet ke bangun yang lain. Selanjutnya, saksi juga menelepon Unit Pemadam Kebakaran Tabanan, dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Baturiti.
“Kejadian tersebut diperkirakan karena korsleting arus listrik. Namun dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material sekitar Rp30 juta,” ujar Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata, Selasa (5/12/2023).
Dalam olah TKP, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebuah kabel. Kebakaran itu disebutkan terjadi karena murni kelalaian dari korsleting arus listrik dari kabel yang sudah lama dan lapuk, yang kemudian menyebabkan kebakaran itu terjadi.
“Rumah dan dapur yang terbakar itu merupakan bangunan yang terbuat dari papan kayu, yang di dalamnya berisi sebuah kulkas dan satu tempat tidur. Nihil kompor gas ataupun tabung gas, karena keluarga pemilik rumah tersebut memasak dengan menggunakan kayu bakar,” jelas Iptu Berata. gap