DENPASAR – Hingga saat ini, baru penerbangan Indonesia – Tiongkok dan sebaliknya yang ditutup secara resmi rutenya hingga waktu yang belum ditentukan. Kendatipun virus corona atau COVID 19 ini sudah menyebar ke negara-negara lain, namun belum ada penutupan ataupun pembatasan penerbangan dari negara-negara terdampak virus ini, khususnya ke Bali.
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan, penutupan ataupun pembatasan perbangan merupakan kebijakan pusat. “Bali tidak bisa memutuskan sendiri tentang ini. Kebijakan ada di pusat,” jelasnya seusai rapat koordinasi di Praja Sabha, Selasa (3/3/2020).
Dikatakannya, saat ini pengawasan di Bandara Ngurah Rai sendiri masih menggunakan satu scanner dan juga garis-garis untuk masuk sehingga lebih ketat. Menurutnya, yang terjadi saat ini bukan karena kurang ketatnya pengawasan saat orang masuk.
”Jadi orang yang masuk itu belum menunjukkan gejala klinis pada waktu masuk. Banyak sih kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Oleh karen itu, untuk menangkal yang masuk kita memperkuat disini dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat,” jelasnya.
Saat ditanya apakah yang terpenting kesehatan masyarakat atau parwisata? Wagub menegaskan bahwa kesehatan masyarakat yang terpenting secara recovery. Namun karena belum kejadian, dan di Bulan April akan diputuskan terkait kejadian pariwisata.
”Saat ini kita focus terhadap kejadian yang ada di Bali, sehingga jangan sampai kasus yang ada di Jakarta terjadi di Bali. Tentu ini berdampak, akan tetapi kita berusaha meminimalisir dampak yang terjadi di Jakarta. Tentu kita jawab dengan kesiapan Bali,” ungkapnya.
Begitu juga saat ditanya terkait pembatasan wisatawan yang datang ke Bali? Wagub akan melihat perkembangan yang terjadi. “Keputusan ini menyangkut antar negara, dan bukan kapasitasnya Bali untuk menyampaikan tertutup ataupun terbuka. Tetapi apapun perkembangannya, ke depan tentu akan menjadi pikiran dan rekomendasi ke pusat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Putu Astawa menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah antisipasi oleh para instansi terkait untuk keamanan Bali sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Semua mitigasi-mitigasi dalam rangka mengamankan pariwisata ini sudah dilakukan, sehingga hal-hal ini perlu kita jelaskan ke masyarakat agar para turis yang ingin berwisata ke Bali merasa aman dan nyaman, tidak ada perasaan was-was,” tambahnya.
Terkait WNI di Jakarta yang disebutkan positif COVID 19, Putu Astawa, menegaskan bahwa Bali telah melakukan mitigasi terhadap kejadian tersebut. “Mitagsinya mulai dari mereka datang sudah dilakukan thermo scanner, dibuatkan jalur-jalur khusus, ditingkatkan lagi pengawasannya, ada petugas khusus, sehingga terpiloteng kewaspadaan itu. Dan begitu ada yang dicurigai, sudah disediakan oleh Dinas Kesehatan, termasuk rujukan ke Rumah Sakit yang mengantisipasi itu. Intinya sudah siap,” pungkasnya. (019)