Bansos Hari Raya Tak Terkait Pinjaman ke Pusat, Wabup Alit Sucipta: Itu Murni dari PAD

WAKIL Bupati Bagus Alit Sucipta (kanan) bersama Bupati Adi Arnawa dalam suatu kesempatan. Foto: IST
WAKIL Bupati Bagus Alit Sucipta (kanan) bersama Bupati Adi Arnawa dalam suatu kesempatan. Foto: IST

UNTUK kali kedua, Pemkab Badung yang dipimpin Bupati Adi Arnawa dan Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta membagikan bantuan sosial (bansos) berupa uang tunai Rp2 juta untuk hari raya. Ketika kali pertama dibagikan, sejumlah persoalan muncul, bagaimana dengan yang kedua ini? Bagaimana Pemkab tetap konsisten membagikan bansos ini meski sebelumnya meminjam uang untuk pembangunan infrastruktur jalan? Berikut petikan wawancara wartawan posmerdeka.com, Gus Hendra, dengan Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, Jumat (14/11/2025).

Badung kembali menyalurkan program bansos untuk hari raya umat beragama. Memang itu janji kampanye, tapi apakah itu juga sebagai jawaban atas kabar yang ramai kemarin bahwa ada uang Badung mengendap karena disimpan di Bank BPD Bali?

Bacaan Lainnya
  • Terima kasih. Seperti yang tadi ditanyakan, ini memang janji kampanye pasangan Adicipta saat Pilkada Badung 2024 lalu. Karena merupakan janji kampanye dan sudah berbentuk program resmi, maka harus dijalankan. Untuk tahap kedua ini, Pemkab Badung menyalurkan bantuan kepada 83.768 Kepala Keluarga (KK) umat Hindu di enam kecamatan. Berdasarkan data, di Kecamatan Petang ada 7.998 KK, Abiansemal 22.542 KK, Mengwi 24.429 KK, Kuta Utara 9.039 KK, Kuta 5.275 KK, Kuta Selatan 14.485 KK.
  • Kalau ditanya apakah ini juga jawaban atas kabar ada uang Badung mengendap di BPD Bali, kami tidak berpikir sejauh itu. Bapak Bupati kan sudah menjelaskan masalah itu juga sebelumnya. Jadi, yaa kan rakyat Badung bisa menilai sendiri berita soal dana mengendap itu seperti apa.

Lalu menurut Anda sendiri, korelasi antara bansos ini dengan kabar soal dana di BPD Bali seperti apa?

  • Hehehehe.. masih ditanya juga. Begini. Bansos ini adalah upaya Adicipta untuk membuat terjadinya perputaran uang di masyarakat dengan intervensi stimulus ke masyarakat, tujuan akhirnya adalah menaikkan daya beli. Kalau daya beli meningkat, inflasi kan bisa ditekan. Secara tidak langsung ini melaksanakan arahan Pak Purbaya, Menteri Keuangan, juga supaya pemda ikut menguatkan daya beli masyarakat. Inilah cara Adicipta di Badung menjalankan arahan pusat itu.

Badung kemarin resmi pinjam uang Rp2,8 triliun ke pusat. Apakah bansos ini diambil dari dana pinjaman itu?

  • Ooo tidak begitu. Pemkab Badung pinjam uang itu sepenuhnya untuk akselerasi pembangunan infrastruktur, tidak ada kaitan dengan bansos hari raya. Itu nanti ada pos untuk  infrastruktur membeli lahan, pembangunan jalan dan lainnya. Jadi, bansos hari raya ini murni dari PAD Badung yang disisihkan untuk dikembalikan ke masyarakat.

Waktu pertama kali diluncurkan, banyak keluhan masyarakat karena penyaluran tidak serentak. Bagaimana dengan penyaluran yang kedua ini, apa saja kendala yang masih terjadi?

  • Betul, waktu pertama bulan April lalu memang ada sejumlah kendala. Pertama, waktunya pendek. Jadi, waktu itu ada Idul Fitri dan Galungan dalam waktu dekat, sedangkan kami, Adicipta, baru dilantik pada Februari. Karena mepet, makanya kami kebut supaya semua bisa mendapat, tapi dalam perjalanan ada masalah teknis, antara lain warga tidak serentak mendapat haknya. Ada juga kendala soal rekening BPD Bali yang belum dimiliki oleh warga yang berhak, padahal penyaluran ditransfer langsung ke rekening.
  • Untuk diketahui, ketika pandemi Covid-19 lalu, Pemkab Badung membagikan bansos Rp350.000 dan dibuatkan rekening BPD Bali bagi yang menerima secara by name by addres. Nah, ketika ada program bansos hari raya ini, banyak warga tidak tahu mereka sebenarnya sudah punya buku rekening, tapi kemudian bikin rekening lagi. Ini memperlambat dana diterima masyarakat, tapi yang pasti akhirnya tetap diterima.
  • Belajar dari kendala teknis itu kami berbenah, penyaluran yang sekarang lebih rapi dan aman untuk semua. Langsung ke kepala keluarga, dan waktunya seminggu sebelum hari raya. Sampai tanggal 12 November kemarin hampir 100% sudah masuk. Bank BPD juga sangat bagus memaksimalkan diri dengan kekurangan yang lalu, jadi mereka berbenah dan pendataan lebih awal.

PAD yang disisihkan untuk bansos hari raya itu kan sifatnya tidak stabil, bergantung wisatawan ke Bali, apa optimis program ini tetap berjalan selama Adicipta memimpin Badung?

  • Tugas pemimpin itu memberi jalan keluar bagi masyarakatnya. Tentu kami tetap berupaya mencari sumber pemasukan baru untuk kas daerah, agar program atau kebijakan yang tepat sasaran seperti bansos hari raya ini bisa tetap berjalan.

Misalnya apa?

  • Ya sabar dulu, kami bersama OPD terkait sudah merancang beberapa program untuk itu. Kami belum setahun juga menjabat, masa dikejar-kejar begitu? Hahahaha(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses