BANGLI – Pemkab Bangli serius membenahi sektor pariwisata, karena memiliki multiplier effect (efek berganda) sangat luar biasa. Pariwisata juga bisa “menularkan” rezekinya ke mana-mana. Pandangan tersebut dilontarkan Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, ditemui di Desa Undisan, Kintamani, belum lama ini.
Sedana Arta menguraikan, dalam meningkatkan pembangunan kepariwisataan, Pemkab memberi kesempatan seluas-luasnya bagi kawasan yang berpotensi dikembangkan, dan akan mendukung pengembanganya.
Misalnya kawasan Kintamani, Pemkab kini tengah menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). “RDTR kawasan Kintamani kini tengah disusun Kementerian di pusat. Ini sebagai bentuk keseriusan kita dalam menata kawasan itu,” sebutnya.
Terkait pembangunan potensi di desa, dia mengaku berupaya membenahi infrastrukturnya. Pada saat ini Bangli memiliki 32 desa wisata, tapi yang berkembang baru lima desa wisata gegara pandemic Covid-19. Desa-desa wisata akan terus dikembangkan dengan memanfaatkan APBD Kabupaten Bangli, APBD Provinsi Bali maupun anggaran pusat.
Disinggung transparansi pengelolaan pemasukan sektor pariwisata, dia berujar Pemkab memberlakukan E-tiket untuk wisatawan yang masuk ke Kintamani. Cara ini sebagai bentuk dari transparansi Pemkab Bangli dalam mengelola pemasukan sektor pariwisata.
Selain itu, Pemkab juga memasang E-PHR untuk 15 hotel dan restoran. “Hal ini juga sebagai upaya kami untuk meningkatkan pendapatan dari PHR. Kami imbau pengusaha sebagai pembisnis agar berani transparan dan jangan ada ditutup tutupi,” tegasnya. gia
























