DENPASAR – Provinsi Bali sudah menerima sebanyak 3.400 alat “rapid test” COVID-19 dari Pemerintah Pusat pada Kamis (26/3/2020) dan telah digunakan untuk mengetes sebanyak 21 orang pekerja migran Indonesia yang sedang menjalani masa karantina.
“Sore ini, dari 21 orang yang dites menggunakan ‘rapid test’ di Bapelkesmas Bali, semuanya negatif,” kata Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Jumat Jumat (27/3/2020)
Namun, proses pemeriksaan menggunakan “rapid test” masih terus berlangsung karena saat ini total ada 76 orang pekerja migran yang dikarantina di dua tempat, yakni sebanyak 56 orang di Bapelkesmas Bali dan 20 orang di BPSDM Provinsi Bali.
“Bagi mereka yang hasil pemeriksaannya negatif dan sehat, akan memperoleh surat keterangan dan melanjutkan karantina mandiri di rumah masing-masing,” ucapnya. Sedangkan jika terindikasi COVID-19 akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR di lab RSUP Sanglah, Denpasar.
“Kepada masyarakat di desa atau di banjar agar menerima warga masyarakat yang sudah memperoleh surat keterangan negatif setelah karantina tersebut untuk melanjutkan karantina mandiri. Dengan demikian, upaya pencegahan COVID-19 adalah upaya kita bersama,” katanya.
Dewa Indra yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali itu menegaskan bahwa proses karantina mutlak harus dilakukan bagi pekerja migran Indonesia yang baru datang dari luar negeri, terutama dari 10 negara terjangkit COVID-19.
“Oleh karena itu, pada masyarakat, keluarga dan pekerja diharapkan agar menerima kebijakan ini karena merupakan upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19,” ujarnya, seperti dikutip dari antaranews.
Dewa Indra menegaskan, siapapun tidak bisa menawar kebijakan karantina ini karena semata-mata untuk menyelamatkan masyarakat Bali dari pandemi COVID-19. “Memang benar sebelumnya ada yang lari, malam itu juga keduanya diambil paksa untuk karantina karena kami juga didukung oleh TNI-Polri untuk menegakkan kebijakan ini,” ucapnya.
Pelaksanaan “rapid test” untuk selanjutnya akan menyasar tenaga medis dan paramedis yang selama ini menangani pasien positif maupun PDP COVID-19. Sementara itu, untuk hasil uji PCR di lab RSUP Sanglah, dari 40 orang yang diperiksa, sudah keluar hasilnya sebanyak 34 orang negatif COVID-19 dan enam orang masih diuji lagi untuk meyakinkan hasilnya.
Hingga Jumat (27/3), jumlah kasus positif COVID-19 di Bali, total masih sembilan orang, sedangkan jumlah kumulatif pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 121 orang. Dari 121 PDP tersebut, sampel yang sudah keluar hasilnya sebanyak 96 orang, yakni negatif 87 orang dan positif 9 orang. yes