52 TKA Cina di PLTU Celukan Bawang Diinstruksikan Tidak Bertolak ke Bali dan Bekerja

MANGUPURA, POSMERDEKA.com – Merebaknya virus Corona di negara Cina membuat pihak PT General Energy Bali selaku operator PLTU Celukan Bawang mengencangkan ‘ikan pinggang’, dalam mengantisipasi dan mencegah virus corona di kawasan PLTU Celukan Bawang 3X142 MW. Dimana dari total 162 warga negara Cina yang dipekerjakan di PLTU Celukan Bawang, sebanyak 52 diantaranya sementara waktu dilarang untuk kembali ke Bali. Pasalnya 52 pekerja Cina tersebut diketahui pulang kampung ke negaranya, untuk merayakan Imlek pada pertengahan Januari 2020. “Jadi mereka yang pulang kampung ini sementara waktu diinstruksikan tidak diperbolehkan kembali bekerja ke Bali.

Mereka tidak boleh bekerja sampai situasi dan kondisi dinyatakan aman oleh pemerintah Cina dan Indonesia,”terang Vice Manager General Affair Department PT General Energy Bali, Indriati Tanu Tanto ditemui Kamis (6/2) di Kuta.Dipaparkannya, jumlah TKA yang pulang kampung ke negaranya tersebut sebenarnya berjumlah 56 orang. Namun 4 orang diantaranya kemudian kembali ke Bali pada tanggal 1 Pebruari 2020, mengingat peranan keempat orang tersebut sangat penting dalam operasional PLTU Celukan Bawang dalam menyuplai kebutuhan listrik di Bali. Mereka merupakan para petinggi dari perusahaan, yaitu Presiden Direktur, Istri Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur dan Manajer Operasional PLTU Celukan Bawang.

Bacaan Lainnya
Baca juga :  12 Hari Kemping Di Pantai Kuta, Bule Denmark Diserahkan Kepada Pihak Imigrasi

Pihaknya memastikan bahwa keempat TKA tersebut dalam kondisi sehat walafiat dan telah melewati proses pemeriksaan thermal scanner di bandara. Selain itu pihaknya juga memastikan bahwa mereka sudah dilakukan general chekup di RS BIMC Siloam Kuta pada tanggal 4 Pebruari dan hasil pemeriksaan menyatakan bahwa mereka dalam keadaan sehat. “Jadi kondisi mereka sudah kami laporkan kepada Dinas Tenaga Kerja Propinsi Bali begitupula dengan Dinas Tenaga Kerja kabupaten Buleleng dan Dinas Kesehatan kabupaten Buleleng, termasuk tenaga yang pulang ke negaranya dan total TKA Cina di Celukan Bawang. Untuk keempat orang yang kembali tersebut, dalam waktu 10 hari kedepan mereka akan terus dipantau oleh tim dokter yang direfrensikan Dinas kesehatan kab Buleleng,”paparnya.Pemantauan tersebut diakuinya merujuk dari riwayat penyakit Corona yang memiliki masa inkubasi antara 3-14 hari, sejak masuknya virus hingga munculnya gejala. Jika nantinya dalam waktu 14 hari tidak diketemukan terjadinya gejala, maka dapat dipastikan mereka dalam keadaan sehat dan tidak ada terjangkit virus Corona. Untuk itu saat ini mereka juga ditempatkan pada area khusus  (isolated area) yang berlokasi di kawasan PLTU Celukan Bawang dan terpantau periodik oleh tim kesehatan yang telah ada.

“Melalui kesempatan ini kami juga menampik kabar yang berhembus kurang bagus, terkait ketakutan sebaran viru corona di PLTU Celukan Bawang karena adanya pekerja yang berasal dari Cina. Kami juga sudah melakukan upaya untuk menangkal dini virus Corona,”tegasnya.Ketika virus Corona merebak di kota Wuhan, pihaknya mengaku sudah melakukan tindakan antisipasi dan sosialisasi antisipasi, dengan berkoordinasi dan meminta petunjuk kepada Dinas Kesehatan kabupaten Buleleng. Adapun langkah yang telah diterapkan di PLTU Celukan Bawang diakuinya adalah memperhatikan kondisi sanitasi, mewajibkan pekerja menggunakan masker dan rutin menggunakan handsanitizer, serta cici tangan turin. Termasuk melakukan pemeriksaan general chel up dan suhu tubuh menggunakan termometer dan infrared. Selain itu pihaknya juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke kawasan perkantoran dan mess dari karyawan, serta menginstruksikan kepada karyawan agar melaporkan diri ketika sakit kepada petugas.

Baca juga :  Di Indonesia, Total COVID-19 Jadi 450 Kasus

“Jadi yang akan masuk ke PLTU itu semuanya dites suhu, jika ada diketahui suhu tubuhnya diatas 37 drajat maka ia tidak bisa masuk,”sebutnya.Kendati 52 pekerja TKA Cina di Celukan Bawang tidak bisa bekerja dan datang kembali ke Bali untuo sementara waktu. Pihaknya menjamin bahwa hal tersebut tidak sampai mempengaruhi suplai listrik untuk Bali. Sebab pekerjaan 52 orang TKA Cina tersebut kini ditangani oleh pekerja asal Indonesia yang juga berprofesi sebagai tekhnisi. Selain itu 56 pekerja lainnya yang tinggal di Bali juga masih bekerja seperti biasa dan mereka dalam keadaan sehat.

“Harusnya pertengahan Pebruari ini pekerja kami yang pulang kenegaranya itu kembali ke Bali, karena izin yang diberikan hanya sebulan. Walapun mereka tidak bekerja ke Bali, tidak ada resain dari mereka. Pimpinan kami juga mengimbau mereka agar tetap menjaga dan memelihara kesehatannya agar tidak terkena virus,”imbuhnya sembari menerangkan total pekerja di PLTU Celukan Bawang berjumlah 443 orang pekerja.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.