POSMERDEKA.COM, BANGLI – Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, membuka rapat koordinasi dan rembuk stunting oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangli di Ruang Rapat Krisna Setda Bangli, Jumat (22/3/2024).
Sebagai Ketua TPPS, Diar berujar setiap triwulan TPPS melaksanakan rembuk terkait capaian guna menurunkan angka stunting di Bangli. Saat ini angka stunting masih di 9,1 persen. “Mudah-mudah hasilnya dalam bulan ini segera turun, karena berdasarkan informasi dari BKKBN Provinsi sudah keluar rilisnya. Mudah-mudahan angkanya di bawah Provinsi, di angka 7,2 persen,” kata Diar.
Lebih jauh disampaikan, dia sangat optimis tahun 2024 bisa tercapai di bawah angka Provinsi. Dasarnya, TPPS sampai saat ini selalu bekerja seperti memetakan lokasi kasus yang ada, bagaimana menangani stunting dan edukasi.
Difasilitasi Kementerian Agama, TPPS mengedukasi 100 lebih calon pengantin untuk memeriksakan diri, terutama pengantin perempuan, tentang reproduksi. “Jadi, nanti setelah menikah, punya anak sehat dan tidak kurang gizi,” jelasnya.
Diar sangat mewanti-wanti agar tidak ada kehamilan yang minim penanganan, karena semua pelayanan kesehatan sangat mudah dan lengkap di Bangli. Stunting adalah kondisi seorang anak dengan gangguan pertumbuhan fisik maupun kognitif, cenderung bertubuh pendek, tidak sesuai dengan usianya, gangguan perkembangan otak dan cenderung sakit-sakitan.
Stunting terjadi karena faktor kemiskinan, pola hidup tidak sehat, pola asuh yang salah, pendidikan yang rendah. “Penyandang stunting perlu penanganan kesehatan khusus agar kasus ini Bangli berkurang, bila perlu tidak ada sama sekali,” ajaknya. gia